Suara.com - Moh. Subkhan, petani bawang asal Brebes, Jawa Tengah membantah telah menulis surat permohonan maaf karena telah berbohong soal curhatannya kepada Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno. Subkhan meminta ada pihak yang mengusut tuntas terkait dengan fitnah tersebut.
"Saya tidak pernah melakukan sesuatu surat pernyataan, membuat surat pernyataan apapun yang terkait dengan adanya kegiatan yang kemarin, peristiwa tanggal 11 Februari itu dipaksa, demi Allah itu tidak benar dan itu fitnah," kata Subkhan dalam sebuah potongan video.
Sebelumnya, sepucuk surat permohonan maaf atas nama Moh. Subkhan viral di media sosial. Dalam surat itu, Subkhan mengaku diminta untuk menjalani skenario sesuai dengan arahan dari timses Prabowo - Sandiaga. Surat tersebut yang viral itu tertulis dibuat di Brebes, Jawa Tengah, hari ini.
Dalam video itu, Subkhan juga telah bersumpah tidak membuat surat pernyataan apapun terkait dengan pertemuannya bersama Sandiaga Uno saat berkampanye di wilayah Brebes, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Subkhan juga membantah apabila dirinya mengajukan permohonan maaf karena telah membohongi publik dan juga masyarakat Brebes, Jawa Tengah.
"Demi Allah. Saya tidak pernah membuat surat pernyataan meminta maaf terkait dengan persoalan ini, tidak," ujarnya.
"Saya segera meminta untuk segera diusut tuntas," pungkasnya.
Diketahui, viral sebuah sepucuk surat yang dibuat Subkhan untuk melayangkan ermohonan maaf terbuka. Alasan permintaaan maaaf itu dilayakan karena Subkhan mengaku telah membohongi publik terkait pertemuannya dengan Sandiaga Uno di Brebes, Jateng, beberapa waktu lalu
Pada surat itu tertulis pernyataan maaf Subkhan untuk publik dan juga masyarakat Kabupaten Brebes. Tujuan dirinya meminta maaf ialah, karena merasa telah berbohong di depan Sandiaga saat berkampanye di Brebes beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Deklarasi Dukung Jokowi, Ganjar Pranowo Tak Sabar Dipanggil Bawaslu
"Selaku mantan komisioner KPU Brebes Divisi Spsialisasi, Pendidikan, Pemilihan dan Hubungan Antar Lembaga, saya merasa bersalah telah melakukan kebohongan di depan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno ketika kampanye di Brebes," ujarnya tertulis dalam surat itu.
Berita Terkait
-
Marah Soal #SandiawaraUno, TKN Bandingkan Sikap Mien Uno dengan Ibu Jokowi
-
Sandiaga Tak Ingin Tantan Diproses Hukum karena Aksi Dukungan di PBB
-
Dengar Curhatan Mulan, Sandiaga Segera Jenguk Ahmad Dhani di Surabaya
-
Sandiaga Syok Dengar Ahok Merapat ke PDIP
-
Jokowi Kaget Dapat Dukungan Alumni dari Sekolah Sandiaga Uno
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU