Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 11 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) dari negara sahabat baik yang berkedudukan di dalam (resident) maupun luar Indonesia (non resident) pada Rabu (13/2/2019).
Dari jumlah tersebut, sebanyak delapan orang di antaranya berkedudukan di Jakarta, sementara tiga orang lainnya berkedudukan di luar Indonesia.
Penyerahan surat kepercayaan tersebut, yang digelar di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, menandai dimulainya penugasan resmi dari para duta besar tersebut di Indonesia.
Penyerahan surat kepercayaan duta besar negara sahabat tersebut diawali dengan seremonial upacara penyambutan di halaman depan Istana Merdeka.
Kemudian acara dilanjutkan dengan veranda talk antara Presiden Jokowi dan para duta besar tersebut. Veranda talk menandakan komitmen pemerintah Indonesia untuk menjalin persahabatan antara kedua negara.
Dalam acara tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Berikut 11 duta besar negara sahabat yang diterima Jokowi :
1. Gustavo Ayares Ossandon, Duta Besar LBBP Republik Chile untuk Republik Indonesia
2. Riadh Dridi, Duta Besar LBBP Republik Tunisia untuk Republik Indonesia
3. Jaroslav Chlebo, Duta Besar LBBP Republik Slowakia untuk Republik Indonesia
4. Abas Benz Kono, Duta Besar LBBP Republik Suriname untuk Republik Indonesia
5. Carlos Antonio Moreno, Duta Besar LBBP Republik Guinea-Bissau untuk Republik Indonesia
6. Juan Camilo Valencia González, Duta Besar LBBP Republik Kolombia untuk Republik Indonesia
7. Esam A. Abid Althagagi, Duta Besar LBBP Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Indonesia
8. Ramadés Jesús Gómes Azuaje, Duta Besar LBBP Republik Bolivarian Venezuela untuk Republik Indonesia
9. Jurij Rifelj, Duta Besar LBBP Republik Slovenia, berkedudukan di Canberra, Australia
10. Felix Ngoma, Duta Besar LBBP Republik Kongo, berkedudukan di Tokyo, Jepang
11. Gediminas Varvuolis, Duta Besar LBBP Republik Lithuania, berkedudukan di Tokyo, Jepang.
Berita Terkait
-
Ngobrol Santai Bareng Para Duta Besar, Menpar Bicara Peningkatan Turis dan Kualitas Pariwisata
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
-
Timnas Indonesia Didoakan Orang Penting Lolos ke Piala Dunia 2026 Jumpa Belanda
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik