Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon membuat puisi baru, judulnya Sajak Orang Kaget. Dalam puisi itu Fadli menyindir seseorang yang kaget melihat kondisi di sekelilingnya. Siapakah orang kaget yang dimaksud Fadli Zon?
Puisi itu dibuat Fadli Zon di Jakarta pada 13 Februari 2019. Dalam bait pertama Fadli Zon menuliskan seseorang yang sedang kaget dan sedang melakukan berbagai upaya mulai dari rekayasa hingga pencitraan untuk menembus tujuannya.
Kemudian Fadli Zon juga menyindir mobil Esemka dalam puisinya. Namun mobil Esemka itu dituliskan Fadli Zon tidak berguna apa-apa. Selain mobil Esemka, Fadli Zon pun menyebut kata kecebong, tiket pesawat naik dan mikrofon mematuk mulut sendiri.
Dalam lain kesempatan, Fadli Zon sempat mengungkapkan kecintaannya membuat puisi sejak kecil. Dirinya mulai menulis puisi dari umur 12 tahun dan berhasil menulis buku antalogi puisi saat dirinya berumur 20 tahun.
"Saya dari dulu suka puisi dari umur 12 tahun saya nulis puisi sampai umur 20 tahun saya udah bikin buku puisi, antalogi puisi sendiri ya karena itu bagian dari media ekspresi supaya seni juga ikut ambil bagian," kata Fadli Zon di Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Sebelumnya Fadli Zon sering mempublikasikan puisi-puisi ciptaannya kepada publik. Mulai dari puisi berjudul Ada Genderuwo di Istana, Sontoloyo, Ahmad Dhani, Doa Yang Ditukar hingga Sajak Orang Kaget.
Berikut ialah puisi Fadli Zon:
SAJAK ORANG KAGET
orang kaget mudah nyerempet
rapat kabinet bisa macet
macet pikiran menggerus logika
macet kebijakan ditebus rekayasa
macet elektabilitas dijurus citra
Baca Juga: Fadli Zon Kasihan Melihat Jokowi Kaget Karena Harga Tiket Pesawat Naik
orang kaget masuk got gorong-gorong
di kolong ketemu hantu kecebong
menyampaikan mimpi siang bolong
ditanya persoalan negeri hanya terbengong
orang kaget bikin mantra mobil esemka
jampi mujarab seketika masuk Jakarta
tak lama membuka gerbang istana
tapi di Istana tak tahu harus berbuat apa
orang kaget terkaget kaget berentet rentet
kaget honor guru rendah sekali
kaget harga tiket pesawat begitu tinggi
kaget harga jagung tak terjangkau lagi
kaget masih banyak pungli
kaget racun kalajengking jadi solusi
kaget dipatil udang oposisi
kaget mikrofon mematuk mulut sendiri
kaget tak tahu apa yang terjadi
orang kaget terkaget kaget berentet rentet
besok jangan kaget
ketika kursi hilang ke awang-awang
kutukan melayang terbang
rakyat menjemput harapan terang
rakyat girang Indonesia menang!
Fadli Zon, Jakarta, 13 Februari 2019
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana
-
Wagub Aceh ke Pemerintah Pusat, Bantuan Rumah Rusak Berat Minta Naik Jadi Rp 98 Juta
-
Akhir Polemik Peter Berkowitz: PBNU Maafkan Gus Yahya, Muktamar Segera Digelar
-
Gedung Parkir Berlantai Dua Ambruk di Jakut, Bocah Ketakutan Dengar Suara Retakan
-
Contraflow Tol Cikampek Dihentikan, Arus Lalu Lintas Kembali Normal
-
Tertinggi Rp6 Juta! Ini Daftar Gaji Minimum 27 Daerah di Jabar 2026, Daerahmu Urutan Berapa?
-
Menteri PPPA Soroti Vonis 9,5 Tahun Pelaku Kekerasan yang Tewaskan Balita di Medan
-
Prabowo Sampaikan Pesan Natal 2025: Perteguh Persatuan dan Doakan Korban Bencana
-
Buron Kasus Peredaran Narkotika Jelang Konser DWP Menyerahkan Diri ke Bareskrim
-
Geger Buku 'Reset Indonesia' Dibubarkan, Jimly: Ini Bukan Merusak, Tapi Menata Ulang