Suara.com - Pernyataan Presiden Jokowi yang meminta Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk memberikan data dana WNI sebanyak Rp 11 ribu triliun di luar negeri direspon Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Fadli menyebut Jokowi pernah mengucapkan hal yang sama seperti disampaikan Prabowo.
Beberapa waktu lalu, Prabowo sempat berpidato soal besarnya kekayaan yang dimiliki negara. Namun, kekayaan negara itu malah lari ke luar negeri yang jumlahnya mencapai Rp 11 ribu triliun. Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara Prabowo Menyapa di Grand Pacific Hall Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/2/2019) siang.
Ucapan Prabowo lantas dijawab Jokowi dengan permintaan untuk menyampaikan data soal adanya Rp 11 ribu triliun milik WNI yang disimpan di luar negeri.
"Saya pernah dengar langsung @jokowi bicara dana orang Indonesia di luar. Iapun bilang tahu by name by address. Ini diungkapkan di Istana ketika rapat konsultasi," kata Fadli melalui akun Twitter-nya @fadlizon pada Jumat (1/3/2019).
Dilansir dari situs www.setkab.go.id, Jokowi pernah mengungkapkan yang disampaikan Prabowo data soal adanya dana WNI Rp 11 ribu triliun di luar negeri. Saat itu, Jokowi tengah membicarakan soal dana repatriasi yang berhasil didapat dari program pengampunan pajak atau tax amnesty tahap I sebesar Rp 143 triliun.
Namun, Jokowi mengatakan jumlah itu tidak sebanding dengan besarnya uang milik WNI yang disimpan di luar negeri yang besarnya mencapai Rp 11 ribu triliun.
"Uangnya menurut saya masih kecil, kecil. Yang repatriasi baru Rp 143 triliun. Kecil banget. Sangat kecil,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Tax Amnesty Periode Kedua, di Platinum Hotel, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (2/12/2016).
Baca Juga: Bawa 24 Pemain, Bali United Berharap Tuah Stadion Patriot
Berita Terkait
-
Tanggapi Surat Penolakan Pondok Buntet, Fadli Zon Mengaku Heran
-
PPP Sebut Pendukung Prabowo - Sandiaga di NTB Terus Berkurang
-
Fadli Zon Jadi Penjamin untuk Ahmad Dhani agar Bisa Nafkahi Mulan Jameela
-
Tiga Kartu Sakti Jokowi Disebut Jurus Mabuk, Moeldoko: Itu Program ke Depan
-
Resmi Disetop Polisi, Fadli Zon: Slamet Maarif Kenapa Harus Diberi Kasus?
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik