Suara.com - Serikat wartawan internasional pada Minggu meminta Israel untuk segera melepaskan seorang fotografer Anadolu Agency, Mustafa al-Kharouf, menambahkan bahwa dia harus diizinkan untuk tinggal di Tepi Barat.
"Masalah-masalah yang dihadapi oleh Kharouf, termasuk penahanan dan ancaman deportasi, timbul sebagai akibat dari pekerjaan jurnalistiknya - khususnya setelah dia mulai bekerja di Anadolu Agency pada Agustus 2018 di mana pada saat itu pihak berwenang mulai memperlakukannya sebagai residen ilegal,” kata Anthony Bellanger, Sekretaris Jenderal Federasi Wartawan Internasional (IFJ), dalam sebuah surat kepada Nitzan Chen, kepala Kantor Pers Pemerintah Israel seperti dikutip dari Kantor Berita Anadolu, Senin (4/3/2019).
Pada 22 Januari, Kharouf ditangkap oleh polisi Israel dan sejak itu, dia ditahan di pusat deportasi untuk migran asing ilegal.
Karena Kharouf lahir di Aljazair, jaksa penuntut Israel meminta dia diusir dari Tepi Barat ke negara tetangga Yordania, meskipun keluarganya berasal dari Yerusalem.
Kharouf memiliki jenis paspor Yordania yang hanya memungkinkannya untuk bepergian ke negara-negara tetangga tetapi tidak memberinya kewarganegaraan atau hak tinggal di Yordania.
Bellanger mengecam bukti yang digunakan Israel terhadap Kharouf karena dokumen tersebut bersifat rahasia dan belum pernah diungkapkan sebelumnya.
Dia menambahkan bahwa jika Kharouf ditangkap karena pekerjaan jurnalistiknya, maka tindakan itu adalah penolakan yang tidak dapat diterima terhadap kebebasan media dan kebebasan berekspresi.
Kharouf telah bekerja untuk Anadolu Agency sebagai fotografer sejak Agustus 2018.
Baca Juga: Polisi Sebut Kelompok Ali Kalora yang Tewas Mahir Gunakan Senjata Api M16
Berita Terkait
-
Serang Pemukiman, Tentara Israel Tahan Ulama dan Puluhan Warga Palestina
-
Serang Demonstran di Jalur Gaza, Polisi Israel Tembak 3 Warga Palestina
-
Remaja Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel di Gaza
-
Pemukim Yahudi Serang Sekolah di Tepi Barat, Siswa Ditembaki Tentara Israel
-
Demi Pemukiman untuk Yahudi, Israel Usir Keluarga Palestina dari Al-Quds
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD