Suara.com - Layanan kereta yang beroperasi antara India dan Pakistan dipulihkan pada Senin, demikian laporan media resmi di Islamabad. Kereta Samjhota Express sempat dibekukan pekan lalu, sehubungan dengan ketegangan yang terjadi antara kedua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir itu.
Menurut media resmi Radio Pakistan, yang dikutip Kantor Berita Anadolu, kereta yang membawa sebanyak 150 penumpang meninggalkan Kota Lahore di bagian timur-laut Pakistan pada Senin pagi waktu setempat.
Samjhota Express, yang dimulai pada 1976, adalah layanan kereta dua-mingguan yang beroperasi antara Kota Amritsar di India dan Lahore.
Pekan lalu, beberapa jet tempur India memasuki wilayah udara Pakistan dan New Delhi menyatakan beberapa "teroris telah tewas di dalam satu kamp pelatihan Jaish-e-Mohammad (JEM)", kelompok gerilyawan fanatik yang mengaku bertanggung-jawab atas pemboman bunuh diri yang menewaskan lebih dari 40 prajurit India pada pertengahan Februari.
Pakistan, yang telah melarang JEM sejak 2002 tapi dituduh oleh India menyediakan tempat perlindungan kelompok itu, membantah pernyataan tersebut dan mengatakan jet India telah menjatuhkan bom di hutan kosong.
Hubungan antara kedua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir itu bertambah keruh ketika pesawat tempur dari kedua pihak terlibat dalam pertempuran di udara di sepanjang perbatasan Kashmir, yang menjadi sengketa. India dan Pakistan mengklaim telah menjatuhkan pesawat masing-masing dan seorang pilot India ditangkap.
Dalam tindakan untuk meredakan ketegangan, Pakistan menyerahkan pilot yang ditangkap, Abhinandan Varthaman, kepada Pemerintah India pada Jumat lalu.
AS, Uni Eropa dan Turki serta banyak negara lain telah mendesak kedua negara tersebut agar menyelesaikan silang pendapat mereka melalui pembicaraan.
Kedua negara Asia Selatan itu telah tiga kali terlibat perang pada 1948, 1965 dan 1971 --dua di antaranya mengenai Kashmir-- sejak keduanya berpisah pada 1947.
Berita Terkait
-
Islamabad Bebaskan Tawanan Pilot, Konflik India - Pakistan Tampak Meredup
-
Ayu Tewas Dibakar Suami dan Ibu Mertua Gara-gara Lahirkan Bayi Perempuan
-
Ini Lho Waktu Terbaik Menikmati Pesona Air Terjun Jog Falls
-
Bus Daimler Mencetak Sukses di Brasil dan India
-
Rusia Tawarkan Mediasi Konflik India - Pakistan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember
-
Majelis Adat Budaya Tionghoa Buka Suara soal Penyerangan 15 WNA China di Kawasan Tambang Emas
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Hadir Tergesa-gesa, Gus Yaqut Penuhi Panggilan KPK untuk Kasus Haji
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta