Suara.com - Evakuasi korban longsor di lokasi penambangan emas tanpa ijin di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Tim SAR bekerja 24 jam tanpa berhenti dengan shift antar petugas.
Hingga Rabu (6/3/2019) pukul 07.00 WITA sebanyak 34 orang korban telah berhasil dievakuasi. Di mana 18 orang selamat dalam kondisi luka-luka dan 16 orang meninggal dunia.
"Untuk jumlah korban meninggal dunia sampai hari ini dan sudah teridentifikasi Tim DVI Antemortem Polda Sulawesi Utara," ujar kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (6/3/2019) pagi.
Bupati Bolaang Mongondow telah menetapkan Surat Keputusan Tanggap Darurat selama 14 hari mulai 27 Februari 2019 hingga 12 Maret 2019.
Menurut Sutopo, sampai saat ini angka korban tertimbun belum ada data yang pasti.
Operasi SAR ditambah 3 hari dan akan diperpanjang kembali bila masih memungkinkan atas kesepakatan dan permintaan Pemkab Bolaang Mongondow serta keluarga korban.
Alat berat yang digunakan untuk evakuasi sebanyak 2 unit alat berat. Penggalian material longsor yang menimbun korban di lokasi penambangan rakyat terus dilakukan 24 jam nonstop dengan sistem shift.
Begitupun tim Evakuasi yang terdiri dari SAR gabungan juga melaksanakan tugasnya 24 jam nonstop sejak hari Senin pagi ketika hasil kajian di lokasi sudah memungkinkan tim evakuasi masuk ke lubang. Basarnas terus mengkoordinir tim SAR gabungan dalam proses evakuasi.
Baca Juga: Penemuan 2 Jasad Misterius Penuh Darah Gegerkan Warga Cisarua Bogor
Berikut daftar nama korban meninggal akibat longsor itu:
1. Rifai Mamonto (39), warga Kelurahan Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu
2. Julfikran Makainda (16), warga Mataindo, Kecamatan Pinolosoian Tengah, Kabupaten Bolsel
3. Erwin Paputungan (35), warga Desa Mopusi Selatan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong
4. Waldi Tiwang, warga Desa Pangian, Kecamatan Passi Timur, Kabupaten Bolmong
5. Muksa Mamonto, warga Desa Tanoyan Selatan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
5 Masalah yang Diselesaikan Dasco di Panggung Politik 2025
-
Ulama Aceh Desak Pemerintah Susun Peta Jalan Pemulihan dan Penetapan Status Bencana Nasional
-
DPR Minta Pemerintah Jangan Remehkan Peringatan BMKG soal Bibit Siklon 93S
-
Kemenhut Selidiki Praktik 'Pencucian Kayu Ilegal' di Lokasi Banjir Sumatra Utara
-
Kemenhut Bongkar Dugaan Pencucian Kayu Ilegal di Sumut, Penyidikan Menyeret Sejumlah Pemilik PHAT
-
Geruduk KPK, Warga Pati Teriak Minta Bupati Sudewo Pakai Rompi Oranye Korupsi Rel Kereta
-
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil di PA Bandung, Buntut Kasus Lisa Mariana?
-
Polisi Mulai Olah TKP Pasar Induk Kramat Jati, Warga Dilarang Mendekat
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra