Suara.com - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyebut terdakwa Eni Maulani Saragih telah bersekongkol dengan Airlangga Hartanto untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Menurutnya, Munaslub tersebut digelar saat mantan Ketum Partai Golkar Setya Novanto terjerat kasus korupsi proyek pengadaaan e-KTP.
Idrus mengatakan, Novanto sempat memarahi Eni Saragih setelah mendengar adanya upaya konspirasi tersebut.
"Itu, saat Golkar bergejolak, Eni sudah melakukan konspirasi. Eni sudah bergabung dengan Airlangga Hartarto untuk menggelar Munaslub. Pak Setya Novanto pernah memarahi Eni," kata Idrus bersidang sebagai terdakwa kasus suap PLTU Riau-1 di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).
Menurutnya, konspirasi dilakukan agar Airlangga bisa melengserkan jabatan Novanto lewas Munaslub Golkar. Idrus mengatakan jika saat Novanto ditahan KPK pasca mengalami kecelakaan tunggal, gejolak di internal partai Golkar semakin besar. Saat itu, jabatan Setnov sebagai ketum partai digantikan hanya beberapa hari Idrus Marham sebagai pelaksana tugas (Plt), dan langsung dilakukan Munaslub Golkar pada Desember 2017.
"Saat itu pak Setya ditahan dan ada kecelakaan. Gejolak di Partai Golkar semakin besar, itulah alasan SN tidak menyelesaikan masa jabatannya (Ketum Golkar)," ucap Idrus.
Dalam persidangan sebelumnya, Idrus Marham didakwa menerima suap Rp 2,25 miliar dari bos Blackgold Natural Resource Johannes Budisutrisno Kotjo terkait proyek PLTU Riau-1. Jaksa menyebut uang tersebut diterima Idrus bersama mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.
Idrus dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.
Berita Terkait
-
Bongkar Kasus e-KTP, 8 Penyidik KPK Terima Penghargaan dari Amerika Serikat
-
Eni: Dirut PLN Hanya Sangggupi Permintaan Novanto di Luar Jawa
-
Eni Mengaku Dipertemukan dengan Kotjo Melalui Anak Setnov Bahas PLTU Riau-1
-
Setnov Beberkan Pertemuan Eni dan Kotjo di Ruang DPR
-
Reaksi Setya Novanto Ditanya Soal Bilik Asmara di Lapas Sukamiskin
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
Terkini
-
Pasca Ledakan, Menteri PPPA Pastikan SMAN 72 Jakarta Aman: Senin Mulai Sekolah!
-
Mensos Sambut Positif Wacana Mantan Presiden Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional: Ambil yang Baik-Baik!
-
Proyek Ambisius Monumen Reog Ponorogo Kini 'Dibidik' KPK Usai Bupati Sugiri Jadi Tersangka
-
Ini Penampakan Uang Rp 500 Juta yang Diamankan KPK dari OTT Bupati Ponorogo
-
Hilang di Makassar Ditemukan di Jambi, Begini Kronologi Bocah Bilqis Diculik Wanita Misterius
-
Drama Penculikan di Makassar Berakhir, Bocah Bilqis Ditemukan Selamat di Jambi Usai Sepekan Hilang
-
KPK Beberkan Aliran Suap Proyek RSUD Ponorogo: Bupati Sugiri Diduga Terima Rp 1,4 Miliar
-
Kasus Dugaan Suap Bupati Ponorogo: Diduga Minta Rp 1,5 Miliar ke Direktur RS untuk Amankan Jabatan
-
Pakai Rompi Oranye, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Resmi Jadi Tersangka Kasus Suap Jabatan
-
Evaluasi Semua Lembaga Produk Reformasi: Prabowo Tegaskan Bukan Hanya Polri yang Dikaji