Suara.com - Sejumlah negara termasuk Indonesia 'kompak' menerbitkan larangan terbang di wilayah udara masing-masing untuk pesawat Boeing 737 Max 8. Terkini adalah Malaysia yang mengikuti jejak delapan negara lainnya yang sudah lebih dulu melarang terbang pesawat tersebut.
"Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia melarang operasi Boeing 737 Max 8 terbang dari dan ke Malaysia sampai ada pemberitahuan selanjutnya," kata Kepala Eksekutif Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia Nizar Zolfakar seperti dilansir AFP, Rabu (13/3/2019).
Zolfakar mengatakan, pertimbangan dalam melarang pesawat Boeing 737 Max 8 karena adanya dua kecelakaan fatal yang terjadi dalam waktu kurang dari lima bulan.
Pemerintah Malaysia menyatakan, saat ini tidak ada operator yang menerbangkan pesawat model tersebut.
Di sisi lain, Malaysia Airlines diketahui telah memesan beberapa pesawat Boeing 737 Max 8. Namun pemerintah setempat telah meminta Malaysia Airlines mengkaji kembali pembelian tersebut.
Larang terbang sebelumnya juga telah diterbitkan oleh sejumlah negara. Di antaranya, Singapura, Argentina, Australia, Korea Selatan, Mongolia, China, Meksiko, dan Indonesia. Belakangan, Inggris juga menerbitkan larangan yang sama.
Larangan pengoperasian Boeing 737 Max 8 itu menyusul kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 penumpang serta krunya.
Diketahui, tipe pesawat tujuan Nairobi, Kenya itu sama dengan pesawat Lion Air yang jatuh pada Oktober 2018 lalu yang menewaskan 189 orang.
Baca Juga: Reaksi Kocak Warganet saat Jakarta Tercatat dengan Polusi Udara Tertinggi
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Wali Kota Prabumulih Langgar Aturan Buntut Copot Kepsek SMPN 1, Ini Sanksi dari Kemendagri
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar