Suara.com - Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia menangguhkan semua penerbangan Boeing 737 MAX 8 di wilayah udaranya sejak Selasa (12/3/2019), setelah kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines di Addis Ababa.
Chief Executive Officer regulator penerbangan Malaysia Ahmad Nizar Zolfakar menegaskan, penangguhan tersebut didasari dua kecelakaan fatal yang melibatkan model Boeing 737 MAX 8 dalam waktu kurang dari lima bulan.
"Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia dengan segera menangguhkan operasi pesawat Boeing 737 MAX 8 yang terbang ke atau dari Malaysia dan transit di Malaysia hingga pemberitahuan lebih lanjut," katanya dalam sebuah pernyataan singkat.
Keputusan itu muncul ketika Menteri Urusan Ekonomi Malaysia Mohamed Azmin Ali menyarankan Sovereign Wealth Fund Malaysia, Khazanah, pada Senin (11/3) untuk meninjau ulang pemesanan 25 pesawat Boeing varian MAX 8 dan MAX 10 untuk Malaysia Airlines.
Khazanah adalah pemegang saham tunggal dari maskapai nasional negara itu.
"Tentu saja manajemen Khazanah harus melihat masalah ini dengan segera, untuk memastikan bahwa keselamatan maskapai sangat penting. Mereka harus meninjau kembali perjanjian apa pun yang mereka miliki di masa lalu," katanya.
Hal yang sama juga dilakukan otoritas penerbangan Australia. Mereka melarang penerbangan semua pesawat Boeing 737 MAX, setelah kecelakaan mematikan di Ethiopia pada Minggu (10/3/2019) yang menewaskan 157 orang.
Insiden tersebut adalah kecelakaan fatal kedua yang melibatkan pesawat 737 MAX dan telah mendorong sejumlah otoritas penerbangan di seluruh dunia untuk memberlakukan pelarangan, termasuk China, Ethiopia, dan Indonesia.
Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia (CASA) mengatakan pada Selasa malam bahwa semua penerbangan 737 MAX yang masuk dan keluar dari negara itu, telah ditangguhkan untuk kepentingan keselamatan publik.
Baca Juga: Istri Teroris Sibolga Tak Mau Menyerah, Polisi Siapkan Ambulans
"Ini adalah penangguhan sementara, kami menunggu informasi lebih lanjut untuk meninjau risiko-risiko keselamatan dari operasi lanjutan Boeing 737 MAX ke dan dari Australia," kata Kepala Eksekutif dan Direktur Keselamatan Penerbangan CASA Shane Carmody.
Saat ini, hanya Fiji Airways yang mengoperasikan pesawat Boeing 737 MAX ke Australia.
"CASA menyesali ketidaknyamanan kepada penumpang tetapi pihaknya percaya penting untuk selalu mengutamakan keselamatan," kata Carmody.
Untuk diketahui, sebelum Malaysia dan Australia, sejumlah negara seperti Indonesia, China, Singapura, Brasil dan Korea Selatan, Singapura, dan Ethiopia, sudah lebih dulu menangguhkan atau melarang sementara penerbangan pesawat Boeing 737 MAX di wilayahnya masing-masing.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun