Suara.com - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan dan gawat. Sebuah media online menyebut, per 12 Maret 2019, Dinkes DKI Jakarta mencatat ada 2.883 penderita DBD di seluruh Jakarta, yang mana 2 korban tercatat meninggal dunia.
Jumlah ini meningkat dengan cepat, sebab pada Januari 2019, penderitanya 813 orang, sementara pada awal Maret tembus 878 orang.
Berdasarkan data, jumlah pasien terbanyak berasal dari Jakarta Selatan. Jaksel merupakan wilayah yang paling luas di DKI dan penduduknya pun tercatat yang paling padat.
Di ibu kota, kasus DBD tahun ini merupakan yang tertinggi selama tiga tahun terakhir. Pada Januari 2018, jumlah kasus DBD hanya 198 dan pada Januari 2017, sebanyak 665 kasus.
Menjawab kekhawatiran pada kemungkinan semakin mewabahnya DBD di Jakarta, baru-baru ini, Anies mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 7 Tahun 2019 tentang Penanganan Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Anies memerintahkan para wali kota, camat, dan lurah se-DKI Jakarta untuk segera meningkatkan upaya-upaya terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Tak cuma di Jakarta, DBD pun mewabah di Indonesia. Menurut Kemenkes, korban meninggal di
di sejumlah wilayah Indonesia terus bertambah. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono, menyebut, jumlah korban meninggal hingga 3 Februari 2019 mencapai 169 orang.
Menurut catatan Kemenkes, jumlah penderita dan korban meninggal dunia yang disebabkan DBD paling banyak terjadi pada 2016. Saat itu, jumlah penderita mencapai 204.171 orang, dengan 1.598 orang meninggal.
Pada 2017 terdapat 68.407 kasus, dan korban yang meninggal tercatat 493 orang. Pada 2018 terdapat 53.075 kasus, dengan 344 kematian.
Ini Cara Jauhkan Nyamuk dari Keluarga Anda
Selain dengan fogging dan cara-cara konvensional memberantas nyamuk, kini tersedia juga alat khusus yang bisa membantu Anda menjauhkan nyamuk dari keluarga. Sharp telah menghadirkan Air purifier PCI Mosquito Catcher.
Baca Juga: Jiwasraya Luncurkan Asuransi Mikro Sahabat dan JS Demam Berdarah
Alat ini berfungsi sebagai penjernih udara, sekaligus penangkap nyamuk yang tidak berbahaya bagi manusia. Air purifier PCI Mosquito Catcher mampu memikat dan menarik perhatian nyamuk, karena tampilan luarnya yang dilapisi warna hitam dan dibenamkan dengan sinar UV.
Celah masuk berukuran kecil di kedua sisinya akan mendorong nyamuk mendekat dan menjeratnya hingga masuk ke lapisan lem di bagian dalamnya. Lem ini akan membuat nyamuk langsung menempel dan mati.
Sebelum dipasarkan, PCI Mosquito Catcher telah diujicoba oleh Lembaga Penelitian Medis Malaysia. Produk ini telah melalui serangkaian tes, yang mana ratusan nyamuk berhasil masuk ke dalam alat ini setelah diaktifkan selama 24 jam.
Tak cuma berfungsi sebagai penangkap nyamuk, PCI Mosquito Catcher juga mampu menjernihkan udara. Ion plasmacluster-nya akan segera tersirkulasi ke seluruh ruangan dan akan mengurangi energi listrik statis, sehingga mampu menangkap partikel-partikel yang menyerupai kabut.
PCI Mosquito Catcher juga bisa menghilangkan virus dan bakteri pada udara, mengontrol aliran udara, serta menangkap dan melindungi keluarga dari nyamuk tanpa menggunakan bahan kimia.
Harga air purifier PCI Mosquito Catcher ini kurang lebih Rp2 jutaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Makan Bergizi Gratis Dimulai Serempak 8 Januari 2026, Simak Jadwal Persiapan dari BGN
-
ICW Sindir Kejagung Soal Gunungan Uang Rp6,6 T, Praktisi Hukum: Tak Mudah Selamatkan Uang Negara
-
PDIP Tegas Tolak Usulan Pilkada Lewat DPRD: Sikap Kami Tak Berubah Sejak 2014
-
Kasus CSR BIOJK: KPK Akui Telusuri Aliran Uang ke Anggota Komisi XI DPR Selain Satori dan Heri
-
Natal di Serambi Mekkah, Kala Cahaya Solidaritas Lebih Terang dari Gemerlap Lampu
-
Wagub Aceh Soal Insiden Aparat Vs Warga di Tengah Bencana: Jaga Kekompakan, Jauhkan Sikap Arogansi
-
Drama Cinta Segitiga Maut Bripda MS: Mahasiswi ULM Dicekik, Jasadnya Dibuang ke Got
-
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat Akibat Siklon Tropis Grant
-
Minta KPK Telusuri Sumber Uang RK ke Wanita, Pakar: Tetapkan Tersangka atau Jangan Bunuh Nama Baik
-
Waspada Cuaca Buruk, Warga Bangka Belitung Diimbau Tak Rayakan Tahun Baru di Pantai