Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku sudah lama mengetahui kalau Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy akan berurusan dengan KPK. Kini, politikus yang akrab disapa Rommy itu sudah ditetapkan sebagai tersangka suap terkait seleksi jabatan pimpinan di Kementerian Agama (Kemenag).
Mahfud menuturkan, dirinya mengklaim sudah memperingatkan Rommy sebelum dia kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Jumat (15/3/2019) pagi di salah satu hotel di Surabaya, Jawa Timur.
"Kalau substansi kasusnya, saya sudah tahu. Tanggal 13 Agustus, saya beritahu dia langsung, 'hai Anda itu hati-hati lho terjejak oleh KPK'," ucap Mahfud MD, usai Seminar Nasional 'Kompleksitas Ideologi Pancasila di Era Milenial', di kampus Universitas Semarang (USM), Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (16/3/2019).
"Saya ketemu sama dia, bersama Suharso Monoarfa dan Ali Hamdi. Saya katakan, bahwa Rommy itu sudah terjejak oleh KPK," lanjut Mahfud.
Terkait imbauan tersebut, Mahfud menyebut Rommy tidak bergeming, peringatan itu seperti diremehkan. Bahkan Romy dan rekan-rekannya balik bertanya seakan meminta Mahfud melapor ke KPK.
"Enggak perlu lah saya lapor, KPK udah tahu itu. Dia enggak yakin, masih saja berulah ya terjadilah operasi tangkap tangan," kata Mahfud.
Meski demikian, Mahfud meminta publik tidak mengkaitkan OTT Rommy ke ranah politik. Apalagi dihubung-hubungkan dengan kontestasi Pilpres 2019.
"Masyarakat jangan mengkaitkan dengan politik atau Pilpres 2019, enggak bagus itu, kalau itu politik siapa? Tidak mungkin ini operasinya Pak Prabowo. Begitu juga dengan Pak Jokowi," tandasnya.
Menurut Mahfud, penangkapan Romy oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) murni masalah hukum.
Baca Juga: Tantowi Jenguk WNI Korban Penembakan di Selandia Baru, Ini Kondisi Terakhir
"Hukum harus tegak, harus berjalan dan jangan bersepkulasi bahwa ini tindakan politik. Ini murni hukum, dan KPK telah menjalankan tugasnya dengan baik. Kita tunggu saja proses hukumnya," kata dia.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
-
Ruang Menag Disegel, KPK Telisik Keterlibatan di Kasus Jual Beli Jabatan
-
Rommy Jadi Tersangka Suap, Jokowi Yakin Tak Pengaruhi Elektabilitasnya
-
Jokowi Sedih dan Prihatin Ketum PPP Romahurmuziy Jadi Tersangka Suap
-
Ditangkap di Hotel, Ini Kronologi OTT Ketum PPP Romahurmuziy
-
Sikap PPP Usai Romahurmuziy Jadi Tersangka
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon