Suara.com - Benda mencurigakan yang ditemukan tergeletak di area Rumah Aspirasi 01, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat sempat membuat panik para pendukung pasangan Joko Widodo - Maruf Amin yang sedang menggelar nonton bareng (nobar) Pilpres ketiga, Minggu (17/3/2019) malam.
Seorang pedagang souvenir bernama Lusi (47) mengaku mendengar ada wanita yang berteriak bom saat bersamaan dengan penemuan menemukan benda mencurigakan di lokasi. Lantaran ketakutan karena pekikan tersebut, Lusi dan seluruh pendukung Jokowi-Maruf kontan kocar-kacir.
Saat hendak menyelamatkan diri, Lusi mengaku kesulitan berlari karena sudah berdesakan dan pagar untuk keluar terkunci rapat. Sementara jalan keluar lainnya adalah dengan melintasi benda mencurigakan itu. Lusi pun akhirnya memberanikan diri untuk lari melewati benda tersebut bersama seorang pendukung Jokowi lainnya.
Saat kejadian, Rumah Aspirasi 01 sedang berlangsung doa bersama menjelang debat ketiga yang menghadirkan Maruf Amin dan pesaingnya, Sandiaga Uno. Meskipun banyak orang panik, acara tersebut disebut Lusi tetap berlanjut.
"Saya lagi di dekat dagangan nonton doa bersama, tau-tau ada yang teriak ada bom, langsung pada panik lari desak-desakan," ujar Lusi.
Setelah Lusi berhasil keluar, tak lama tim Gegana langsung meluncur ke lokasi. Setelah benda mencurigakan itu dievakuasi, garis polisi juga dipasang. Lusi mengaku lega setelah tim Gegana mengevakuasi benda berupa tas ransel berwarna hitam itu dari lokasi.
"Enggak lama polisi sama Gegana datang. Saya udah lega pas lihat itu ransel diamanin," kata Lusi.
Sebelumnya, Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian memastikan jika tas berwarna hitam itu hanya berisi pakaian. Hal itu disampaikan Arie setelah polisi melakukan pemeriksaan benda mencurigakan itu.
"Terkait dengan penemuan tas di Jalan Proklamasi isinya hanya pakaian dan sudah dilakukan pemeriksaan," kata Arie saat dikonfirmasi wartawan.
Baca Juga: Pulang ke Tanah Air, Hendra/Ahsan Justru Dilarang ke Luar Kota, Kenapa?
Meski tak ditemukan bahan-bahan peledak di dalam tas tersebut, polisi masih menyelidiki pemilik benda mencurigakan yang sempat membuat geger para pendukung Jokowi-Maruf.
Tag
Berita Terkait
-
Buat Heboh Pendukung Jokowi, Ini Isi Tas Mencurigakan di Jalan Proklamasi
-
Entaskan Stunting, Sandiaga Janjikan Susu dan Perbaiki Pelayanan Posyandu
-
Tas Mencurigakan Ditemukan di Tempat Nobar, Massa Jokowi - Ma'ruf Panik
-
Awali Debat, Sandiaga ke Maruf Amin: Abah Selamat Berulang Tahun
-
Sebelum ke Debat Cawapres, Jokowi Sempat Kumpulkan Ketum Parpol Koalisi
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen