Suara.com - Petugas paramedis menghadapi pemandangan bak 'sungai darah' yang keluar dari masjid saat mereka membantu korban serangan teroris di Selandia Baru.
Begitu banyak jenazah di lantai. Saking banyaknya, petugas paramedis sampai tidak bisa mendorong tandu ke dalam gedung untuk menyelamatkan korban yang terluka.
Adalah petugas ambulans Christchurch, Paul Bennet dan beberapa koleganya yang beranjak ke Masjid Al Noor, lokasi tewasnya 42 orang karena aksi biadab teroris.
Ketika dikawal masuk masjid oleh polisi bersenjata, Paul Bennet melihat pemandangan seperti sungai darah yang mengalir dari dalam masjid.
Sambil menahan tangis, Paul Bennet mengisahkan pemandangan paling menakutkan yang pernah dihadapinya. Di dua lokasi yakni Masjid Al Noor dan Masjid Linwood, tercatat ada 50 korban jiwa dan 50 lainnya luka-luka.
Berbicara untuk kali pertama sejak serangan biadab tersebut pada Jumat (15/3/2019), Paul Bennet mengatakan kepada reporter: "Kami berupaya untuk membawa masuk tandu ke masjid, tapi tidak bisa. Sebab, banyak jenazah di dalam sana."
"Akhirnya kami terpaksa menumpuk di atas tandu. Dan, orang-orang itu terluka. Banyak sekali darah. Darah itu mengalir bagaikan sungai dari masjid. Ini adalah pemandangan yang tidak akan pernah Anda lupakan," ujar Paul Bennet disergap emosi yang menyelimutinya.
Untuk diketahui, penembakan di Selandia Baru menewaskan 50 orang. Sementara 50 lainnya luka-luka, dan 30 di antaranya masih dalam perawatan.
Pelaku teror penembakan itu dilakukan oleh Brenton Tarrant, warga Australia yang menganut ideologi supremasi kulit putih Neo Nazi.
Pemuda berusia 28 tahun itu langsung didakwa melakukan pembunuhan massal, dalam persidangan yang digelar hari Sabtu (16/3) akhir pekan lalu.
Sementara keluarga Brenton sendiri menegaskan, pemuda itu layak dihukum mati.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun