Suara.com - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menganggap penerapan ujian nasional (UN) di dunia pendidikan Indonesia tidak menggembirakan bagi peserta didik. Peserta didik kata dia, kerap merasa khawatir saat mendengar UN.
Dahnil berujar, dari kekhawatiraan itu pula akhirnya para siswa menempuh jalan pintas untuk mencontek agar dapat meraih hasil maksimal dalam UN.
"UN bagi kita tidak menggembirakan, setiap hari anak-anak kita kalau mendengar kata UN itu banyak hal yang tidak menggembirakan, membangun kebudayaan ketidakjujuran," kata Dahnil saat Diskusi Kedai Kopi, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).
"Jadi rame-rame nyontek, bahkan diorganisir oleh sekolah, bahkan lebih besar diorganisir oleh kepala daerah dan sebagainya. Ini ada tradisi yang kemudian terpupuk dan menjadi berbahaya," Dahnil menambahkan.
Untuk itu pasangan Prabowo - Sandiaga akan menghapus UN jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada pemerintahan berikutnya.
Menurut BPN Prabowo - Sandiaga, pendidikan harus menuju tiga tahapan, yakni harus menggembirakan, mencerahkan, dan memajukan. Oleh karenanya Prabowo - Sandiaga ingin UN digantikan dengan sistem pendidikan melalui penelusuran minat dan bakat.
"Anak- kita enggak semua anak-anak kita suka matematika. Jadi prinsip dasarnya mencerahkan itu tidak ada anak yang bodoh, semua anak-anak pintar. Bedanya adalah ada anak-anak yang pintar matematika, ada anak-anak yang pintar bahasa Inggris, ada yang pintar bahasa Arab, ada yang pintar seni dan sebagainya," tutur Dahnil.
"Ketiga memajukan, pendidikan kita itu harus membawa instrumen kebudayaan dan teknologi dalam satu tarikan napas. Eksistensi kebudayaan Indonesia hadir, teknologi, sains juga hadir secara bersamaan," lanjut Dhanil.
Baca Juga: Wacana Penyebar Hoaks Kena UU Terorisme, Fadli Zon: Sedang Mabuk atau Apa?
Berita Terkait
-
Survei Litbang Kompas Elektabilitas Menurun, Ma'ruf Akan Dorong TKN dan TKD
-
Dipepet Prabowo, Jokowi Jadikan Hasil Survei Litbang Kompas sebagai Koreksi
-
Setelah Keponakan, Jubir BPN: Batin Saya Lihat JK Ikut Dukung Pak Prabowo
-
Prabowo - Sandi Akan Beberkan Masalah di Era Jokowi saat Kampanye Terbuka
-
Sandiaga Akan Hapus UN, Mendikbud: Mau Pakai Istilah Lain Boleh
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
-
KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid