Suara.com - Peresmian Moda Raya Terpadu (MRT) yang baru saja dilaksanakan pada Minggu (24/3/2019) pagi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi buah bibir, utamanya bagi mereka masyarakat yang tinggal di Ibu Kota.
Obrolan seputar MRT tak lagi menyoal peresmian dan penggunaan untuk umum pada 1 April mendatang. Tak lagi juga sekadar ibu-ibu beserta anak yang tampak asyik berbagi nasi bungkus di pelataran stasiun sambil duduk lesehan.
Kini masyarakat juga mulai mencari sejarah awal terbangunnya MRT dari mulai ide hingga bisa beroperasi seperti saat ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para gubernur DKI terdahulu, mulai era Sutiyoso hingga yang terkajir Djarot Saiful Hidayat lantaran jasanya untuk mewujudkan MRT sampai pada saat ini.
Dugaan klaim sepihak oleh Jokowi atas pengoperasian MRT juga mengganggu benak masyarakat yang semakin membangkitkan penasaran. Apakah benar MRT terwujud saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta berdampingan dengan Basuki Tjahaja Purnama per tahun 2012 lalu itu? Atau malah sebaliknya?
Suara.com mencoba menggali informasi terkait siapa Gubernur DKI Jakarta yang memulai mencanangkan pembangunan MRT. Meski pencanangan mulai pada tahun 2012, namun ternyata itu dilakukan di era kepemimpinan sebelum Jokowi dilantik.
Eks gubernur Fauzi Bowo ternyata menjadi orang yang secara resmi mencanangkan persiapan pembangunan MRT pada Kamis (26/4/2012) silam. Kala itu pencanangan pembangunan MRT ditujukan untuk tahap pertama koridor Selatan-Utara sepanjang 15,7 km dari Lebak Bulus-Bundaran HI.
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Aktivis dan pengamat perkotaan Marco Kusumawijaya melalui akun Twitter @mkusumawijaya.
Pendiri Rujak Center for Urban Studies (RCUS) itu mengatakan Jokowi telah berbohong dengan mengatakan MRT pembangunan MRT adalah keputusan dirinya bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat memimpin DKI Jakarta 2012-2017.
Baca Juga: Artis Hingga Menteri Kabinet Kerja Ikut Kampanye Jokowi di Banten
"Fauzi Bowo memulai kajian, menanda tangani kontrak dg JICA, siapkan/revisi berbagai aturan yg perlu, membentuk PT MRT, meresmikan persiapan pembangunan. Dari awal dia siapkan itu sampai sekarang jadwalnya tepat, meskipun sempat tertunda krn jokowi masalahkan tarif," tulis Marco seperti dikutip Suara.com, Minggu (24/3/2019).
Dalam sambutannya di Stadion Lebak Bulus, Foke sapaan karib Fauzi Bowo itu merasa lega lantaran bisa membuktikan keseriusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan MRT.
Pekerjaan persiapan pembangunan selanjutnya pun dimulai dengan Pemindahan Terminal Angkutan Umum Lebak Bulus, pemindahan Stadion Olahraga Lebak Bulus, pemindahan ultilitas, pelebaran Jalan Fatmawati.
Pekerjaan MRT yang diperkirakan menghabiskan biaya sebesar Rp 17 Triliun itu direncanakan pembangunan fisiknya pada 2013 dan ditargetkan pengoperasiannya pada 2016.
Foke sendiri mengatakan, MRT nantinya dapat menampung hingga 420 ribu penumpang per hari.
Proyek bernilai belasan triliun itu murni dibiayai pemerintah melalui pinjaman luar negeri Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan bentuk kerja sama Government to Government dalam bentuk Special Term for Economic Partnership (STEP loan) dengan bunga pinjaman rendah di bawah satu persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?