Suara.com - Kurang lebih 250 orang, terdiri dari pimpinan satker provinsi, kabupaten, dan kota, pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian (Kementan) Provinsi Jawa Tengah, Regional Kalimantan, Sulawesi dan sebagian Sumatera, ikut serta dalam Pembinaan Integritas Program dan Layanan Pertanian bertema "Petani Mulia Pro Pangan Dunia" atau Protani, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/3/2019). Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
"Model dan konsepsi Pembinaan Integritas Program dan Layanan Pertanian kali ini lebih diarahkan untuk menumbuhkan pemahaman tentang arah kebijakan perencanaan program dan layanan pertanian berbasis kebutuhan mendasar masyarakat. Dengan pembinaan ini, diharapkan pelaksanaan dan pemanfaatan anggaran pertanian dapat dirasakan oleh masyarakat dan petani," ujar Inspektur Investigasi Kementan, Sotarduga Hutabarat, penanggungjawab kegiatan.
Tak hanya narasumber internal, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan (TP4) Kejaksaan, Bareskrim Polri, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Tengah, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rangkaian materi diarahkan untuk mendorong dan mewujudkan harmonisasi perencanaan pertanian dari pusat sampai dengan daerah.
"Kita ingin memberikan rambu-rambu kepada semua pimpinan dan aparatur pertanian, agar saat merencanakan program atau kegiatan, dilaksanakan secara konstruktif dan tidak terjadi tumpang tindih. Kegiatan juga harus tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan pengamatan kami, banyak kejadian tindak pidana korupsi didesain sejak perencanaan kegiatan, misalnya mark up anggaran kegiatan dan manipulasi data," jelas Sotarduga.
Saat ini, pimpinan dan seluruh komponen pertanian, mulai dari pusat sampai daerah dituntut berpartisipasi aktif dalam mencapai visi Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia 2045. Peran aktif dari seluruh komponen pertanian, diharapkan Sotarduga, dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi Kementan sedini mungkin.
Sejak 2009, upaya Kementan untuk mencegah praktik korupsi sudah diimplementasikan oleh Inspektorat Jenderal dengan melaksanakan Pembinaan Tekad Anti Korupsi di lingkungan Kementan. Pembinaan Tekad Anti Korupsi diarahkan pada perubahan secara fundamental dalam program dan layanan pertanian.
"Selama satu dasawarsa, metode dan tema pembinaan dan pembudayaan tekad antikorupsi di Kementan bersifat dinamis dan disesuaikan dengan perkembangan isu-isu strategis, serta perubahan arah kebijakan nasional dan internal Kementerian Pertanian untuk menuju lebih baik," tutur Sotarduga.
Upaya Kementan melakukan berbagai upaya reformasi birokrasi tersebut berbuah positif. Berdasarkan hasil pemeriksanaan Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK), laporan keuangan Kementan 2015, 2016 dan 2017 memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Opini WTP dicapai kembali oleh Kementan dalam kurun 10 tahun, sejak 2006. Selain itu, pada 2017 dan 2018, Kementan mendapatkan penghargaan dari KPK sebagai Kementerian Terbaik dalam Pengecahan dan Pengelolaan Gratifikasi.
Baca Juga: Kementan : Asuransi Pertanian Diminati Petani Daerah
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf