Suara.com - Budi Hariadi (38), jurnalis salah satu surat kabar terbitan Medan menjadi korban pengeroyokan saat meliput lokasi perjudian di Komplek Brayan Trade Center, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Sumatera Utara, Kamis (28/3/2019) siang.
Aksi pengeroyokan itu terjadi ketika Budi bertemu pria cepak berbadan tegap di lokasi peliputan. Kedatangannya dimaksud untuk melakukan konfirmasi atas banyaknya informasi tentang praktik judi di tempat tersebut. Dirinya pun masuk ke lokasi judi di area pertokoan dua pintu. Di dalam, ia bertemu dengan pria bernama Ationg. Budi pun memperkenalkan diri sebagai wartawan yang hendak melakukan konfirmasi.
“Aku jumpa sama si Ationg. Kubilang aku wartawan mau konfirmasi. Si Ationg membawa aku ke belakang arena judi,” kata Budi seperti dikutip Kabarmedan.com--jaringan Suara.com, Sabtu (30/3/2019).
Di belakang, Budi mengaku dipertemukan dengan pria berbadan tegap berambut cepak, yang sedang duduk di kantin. Pria tersebut lalu menanyakan jati dirinya dengan meminta kartu pers dan kartu pengenal lainnya.
“Saat KTP dan kartu pers aku diambil, mereka memfotonya sambil mengancam akan membunuh aku dan keluarga aku. Mereka bilang jangan macam – macam kau, nanti bisa dipecat dari wartawan,” cetusnya.
Setelah itu, kartu pers dan KTP pun dipulangkan. Ia pun beranjak dari belakang menuju keluar, melewati arean perjudian ikan tersebut. Kesempatan itulah dimanfaatkannya untuk mengambil foto sambil berjalan keluar dari arena judi tersebut.
Tak disangka, Ationg dan pria berbadan tegap melihat pengambilan foto itu. Pria tegap itu langsung menarik HP dan membawa ia ke belakang arean lokasi judi tadi.
Data yang disimpan korban di ponselnya kemudian dihapus oleh para pelaku. Selanjutnya, Ationg tiba – tiba langsung memukul Budi. Aksi brutal pria tegap lainnya diperkirakan berjumlah 8 orang pun ikut memukulinya hingga babak belur.
“Ketika HP aku diambil. Si Ationg itu yang memulai mukuli aku. Makanya yang lain ikut mukul. Aku dihajar pakai bangku, gelas dan dipijak – pijak mereka. Ibu yang jaga kantin sampai menjerit melihat aku dipukuli,” ceritanya.
Baca Juga: Tragis, Proyek Jamban untuk 545 Warga Desa NTB Dikorupsi
Setelah babak belur dianiaya, Hp nya yang telah dirusak dengan dicelupkan ke air, Hp nya dipulangkan dan diperintahkan pulang.
“Pas aku pulang, mereka sempat dibilang jangan takut HP kau rusak, nanti bisa diganti,” ungkap Budi menirukan ucapan mereka.
Pasca kejadian, Budi melaporkan penganiayaan itu ke Polsek Medan Labuhan dengan nomor LP/198/III/SU/2019/PEL-BELAWAN/SEK-MEDAN LABUHAN
Berita Terkait
-
Hercules Ngamuk Jelang Sidang Vonis, Pukul Satu Jurnalis
-
Gagal Temui Mantan Istri, SA Malah Bacok Lansia dan Dua Anaknya
-
Diskors 18 Bulan Kasus Perjudian Olahraga, Joachim Persson Didepak Klub
-
Terlibat Perjudian Olahraga, Pebulutangkis Ini Diskors 18 Bulan
-
Bukannya Bikin Tenang Warga, Pak RT Malah Sibuk Jadi Bandar Togel
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK
-
Pramono Anung Pastikan Tarif TransJakarta Naik, Janjikan Fasilitas Bakal Ditingkatkan
-
KPK Pastikan Korupsi Whoosh Masuk Penyelidikan, Dugaan Mark Up Gila-gilaan 3 Kali Lipat Diusut!