Suara.com - Begitu tiba di Distrik Sentani, Papua, Presiden Jokowi langsung mendapatkan pemaparan pasca banjir bandang Sentani. Pemaparan dilakukan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe.
Presiden Joko Widodo tiba di Distrik Sentani, Papua untuk melakukan kunjungan kerja. Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura pada Senin sekitar pukul 13:15 WIT.
Dalam penerbangan itu, Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sejumlah pejabat yang menyambut kedatangan Presiden antara lain Gubernur Papua Lukas Enembe, Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Memasuki ruang VIP Bandara Sentani, Presiden mendapat pemaparan data mengenai kondisi terkini dampak bencana banjir bandang di Distrik Sentani dan kawasan sekitarnya dari Lukas Enembe.
Sementara itu, agenda pertama Presiden di Papua yaitu menyaksikan penandatanganan Kesepakatan Rehabilitasi Kawasan Pegunungan Cyclops dan Pemulihan Daerah Aliran Sungai Sentani.
Pihak yang melakukan penandatanganan kerja sama antara lain berasal dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bappenas, Walikota Jayapura, Bupati Jayapura, Bupati Kerom, Pemprov Papua, Universitas Cenderawasih, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), organisasi keagamaan, Dewan Adat Suku Sentani, dan PT Freeport Indonesia.
Kerja sama itu akan ditindaklanjuti dengan koordinasi gabungan untuk upaya rehabilitasi kawasan pegunungan Cyclops. Usai menyaksikan penandatanganan, Presiden bersama Ibu Negara melanjutkan agenda kunjungan meninjau keadaan pengungsi di GOR Toware.
Sebelumnya telah terjadi bencana banjir bandang pada Sabtu (16/3/2019) di Distrik Sentani, Distrik Waibu, Distrik Sentani Barat, Distrik Ravenirara, dan Distrik Depapre. Data BNPB menyebutkan 112 orang meninggal dunia, 2.287 rumah rusak akibat bencana itu.
Baca Juga: Sambut Jokowi, Anak SD sampai SMA Disuruh Berdiri di Pinggir Jalan
Banjir tersebut telah menyebabkan kerugian sekitar Rp506 miliar. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Ratusan Ribu Penerima Bansos Main Judol, Kemensos Loloskan 7.200 Orang dengan Syarat Ketat
-
Tamsil Linrung Soroti Daerah Berperan Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
Menkum Sebut KUHAP Baru Mementingkan Perlindungan HAM, Mulai Berlaku 2026
-
Cuma Naik Rp2 Ribuan per Hari, Buruh Tolak Upah Minimum 2026 Ala Menaker, Usul Formula Baru
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu
-
Kasatgas KPK Diadukan ke Dewas, Benarkah Bobby Nasution 'Dilindungi' di Kasus Korupsi Jalan Sumut?
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan