Suara.com - Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA merilis hasil survei elektabilitas capres - cawapres berdasarkan kategori organisasi masyarakat Islam di Indonesia. Hasilnya, salah satu organisasi Islam, Front Pembela Islam (FPI) yang memilih Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi sebesar 41,2 persen - 47,6 persen dan yang memilih Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sebesar 52,4 persen - 58,8 persen.
Peneliti LSI, Ardian Sopa menjelaskan dalam 1.200 responden, terdapat 5 kategori ormas Islam di Indonesia dan sisanya berasal dari bagian ormas Islam serta sisanya memilih untuk tidak tahu atau tidak menjawab.
Dari 5 kategori itu, suara FPI yang sudah disebutkan di atas terbagi dua antara pemilih Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo - Sandiaga. Selisih kedua bertengger di angka 11 persen.
Untuk responden yang mengaku berasal dari Nahdlatul Ulama (NU) cenderung lebih tinggi memilih Prabowo - Sandiaga yakni sebesar 51,3 persen - 57,7 persen dan Jokowi - Maruf Amin sebesar 42,3 persen - 48,7 persen. Selain itu, Persaudaraan Alumni (PA) 212 juga memilih Prabowo - Sandiaga sebanyak 80,1 persen - 86,5 persen sedangkan yang memilih Jokowi - Maruf Amin hanya 13,5 persen - 19,9 persen.
Begitu juga dengan responden yang menyebut bagian dari ormas Islam lainnya yakni 60,4 persen - 66,8 persen mendukung Prabowo - Sandiaga dan 33,2 persen - 39,6 persen mendukung Jokowi - Maruf Amin.
"Sementara pemilih muslim yang merasa bagian dari Muhammadiyah, PA 212, ormas Islam lainnya, cenderung diungguli oleh pasangan Prabowo - Sandiaga," kata Ardian di Kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2019).
Di luar kategori tersebut, Prabowo - Sandiaga masih kalah dari Jokowi - Maruf Amin, yakni di kategori responden pengikut NU. Jokowi - Maruf Amin dipilih oleh responden dari NU sebanyak 62,4 persen - 68,8 persen. Sedangkan Prabowo - Sandiaga dipilih oleh 31,2 persen - 37,6 persen responden NU.
Ardian menjelaskan bahwa hasil elektabilitas di atas ditemukan karena juga memperhitungkan margin of error dan asumsi golput. Margin of error dalam survei itu kurang lebih 2.8 persen.
"Kita menggunakan asumsi bahwa golput terjadi secara proporsional artinya bahwa dia yang golput baik itu yang di pasangan 01 maupun di 02 itu jumlahnya sama sehingga memang tidak mengubah hasil akhir dari perolehan masing-masing kandidat," katanya.
Baca Juga: Hasil Survei LSI Denny JA, Jokowi - Maruf Masih Unggul Dua Digit
Metode survei di atas dilakukan dengan cara multistage random sampling. Survei tersebut melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan sejak 18 hingga 26 Maret 2019.
Berita Terkait
-
Menlu Disebut Kampanyekan Jokowi, Kemenlu Tak Akan Laporkan Rizieq Shihab
-
Hasil Survei LSI Denny JA, Jokowi - Maruf Masih Unggul Dua Digit
-
Ditantang, Yunarto Wijaya Siap Pindah ke Negara Komunis Jika Prabowo Menang
-
Dihadang dan Teriaki Massa Prabowo - Sandiaga, Maruf Amin: Saya Tak Jengkel
-
Jokowi Singgung Lagi soal Kekuatan TNI: Jangan Menjelekkan!
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik