Suara.com - Sejumlah nelayan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta Utara akan berhenti melaut saat hari pencoblosan Pemilu 2019 17 April mendatang. Mereka akan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Biasanya mereka melaut mencari ikan, yang bisa menghabiskan waktu hingga beberapa hari namun kali ini berbeda.
"Memilih pemimpin itu kewajiban karena pemilu hanya lima tahun sekali," kata Ujer (57), salah seorang nelayan saat ditemui di Pelabuhan Perikanan Muara Angke.
Beberapa hari menjelang pemilu dia akan pulang ke rumah untuk istirahat sekaligus berkumpul bersama keluarga.
"Dalam sekali melaut bisa 7-10 hari tidak pulang ke rumah," kata Ujer merupakan warga Serang, Banten.
Dia akan pulang ke rumah untuk istirahat selama 3-4 hari, lalu kembali melaut usai pencoblosan.
Adapun Sadirin (37), kapten kapal asal Pemalang, Jawa Tengah, menuturkan akan merapat ke pulau terdekat saat hari pencoblosan nanti.
Dia mengatakan telah menerima imbauan dari TNI Angkatan Laut untuk mencari pulau terdekat agar bisa ikut merayakan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Untuk pencoblosan biasanya kami merapat ke pulau terdekat," ujarnya.
Baca Juga: KPU Sewa Perahu Nelayan Kirim Logistik Pemilu ke Pulau Mandangin, Madura
Dalam sekali melaut Sadirin memerlukan waktu tiga hari empat malam pelayaran dari Muara Angke menuju Makasar yang berjarak 660 mil laut.
Sementara itu Wadimin (29), salah seorang nelayan asal Tuban, Jawa Timur, mengaku akan pulang ke rumah untuk menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara.
"Kalau tidak ada hambatan nanti akan pulang untuk mencoblos," ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan ada sekitar 2,3 juta nelayan di seluruh Indonesia. Meskipun jumlah itu terbilang kecil bila dibandingkan dengan total populasi penduduk Indonesia, namun kelompok nelayan mewakili seperlima dari total populasi masyarakat pesisir.
Mengenai harapan, kata Juji (53), salah seorang nelayan asal Serang, Banten, berharap Pemilu 2019 mampu melahirkan pemimpin yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
"Semoga nanti ada pemimpin yang tidak pilih kasih, peduli dan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan," kata Juji.
Menurutnya, pemimpin terpilih nanti harus dapat memaksimalkan eksplorasi potensi sumber daya alam maritim Indonesia. Kekayaan laut berupa ikan tangkapan itu harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pakai Kaos Jokowi, Pemuda di Purworejo Dikeroyok Usai Kampanye Prabowo
-
Cegah Politik Uang, Bawaslu Patroli Pengawasan di Masa Tenang Pemilu
-
Setelah Rizieq, BPN Bidik Besarnya Potensi Kecurangan Pemilu Luar Negeri
-
Ridwan Kamil Pastikan Polisi dan TNI di Jabar Netral saat Pilpres 2019
-
Bawaslu Belum Temukan Bukti Tudingan Rizieq Shihab kepada Menlu Retno
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?