Suara.com - Tahukah kamu jika Sri Mulyani dulu pernah menjadi barisan pengkritik BJ Habibie saat menjadi presiden?
Sebuah akun Instagram Folk Makassar membahas tentang rekam jejak Sri Mulyani kini dan dulu, terutama masa lalunya dengan mendiang BJ Habibie, Presiden ke-3 Republik Indonesia.
Pada 1999, Sri Mulyani masih menjadi dosen Universitas Indonesia (UI) sekaligus Ekonom UI.
Sebagai Ekonom, dia lantang menyoroti kebijakan yang dibuat pemerintah saat itu.
Ketika Presiden Habibie berhasil menurunkan inflasi dan menstabilkan rupiah pasca kritis.
"Stabil sih, tapi bank babak belur," ucap Sri Mulyani yang narasikan ulang oleh akun di atas.
Celetukan itu sontak membuat posisi Habibie semakin tertekan saat itu.
Ekonom UI termasuk Sri Mulyani juga sempat mengkritik Habibie yang ingin mendirikan IPTN atau Nurtanio yang merupakan pesawat buatan anak bangsa.
Cita-cita Habibie ingin menjadikan Indonesia macan Asia lewat teknologi dikecam pemborosan karena anggaraannya mahal dan tak realistis.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
Sri Mulyani dan para Ekonom UI memilih sektor yang lebih produktif dan realistis.
Gara-gara kritik keras para Ekonom termasuk Sri Mulyani, laporan Presiden Habibie ditolak MPR, dia lengser dan mimpi pesawat nasional tak pernah terwujud.
Meski Habibie pernah membeberkan alasannya membatalkan proyek pesawat itu karena lebih mementingkan bangsa daripada ambisinya.
Akun ini kemudian menyoroti beberapa kinerja Sri Mulyani saat menjadi Menteri Keuangan dari era Presiden SBY, Jokowi hingga setahun bersama Prabowo Subianto.
15 tahun lebih menjadi Menteri Keuangan, akun ini menyebut fakta pahit yang diberikan Sri Mulyani.
Berita Terkait
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Terungkap! Utang BLBI Jadi Biang Kerok, Ini Perkara yang Bikin Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya
-
Selesai! Tutut Soeharto Cabut Gugatan, Menkeu Purbaya Ungkap Pesan Akrab: Beliau Kirim Salam
-
Menkeu Purbaya Setuju Tambah Bansos Beras 10 Kg Plus Minyak 2 Liter
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?