Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dilaporkan ke Bawaslu terkait video viral yang memperlihatkan dirinya sedang memberi amplop kepada Kyai Zubair Muntasor. Luhut dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pemilu.
Juru Bicara Advokat Cinta Tanah Air, Hanfi Fajri menyebut kedatangan Luhut menemui Kyai Zubair Muntasor di Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Madura, Jawa Timur beberapa waktu lalu diiring mobil operasional kampanye paslon nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf.
"Luhut Binsar Panjaitan tersebut datang dia diringi mobil operasional kampanye nomor 01. Berarti artinya tindakan yang dilakukan Luhut itu adalah tindakan yang dilakukan oleh juru kampanye," ujar Hanfi di Kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).
Hanfi mengatakan, Luhut sendiri tidak terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai juru kampanye nasional paslon nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf Amin. Namun ia menduga saat Luhut memberi amplop kepada kyai sepuh diiringi mobil oprasional kampanye Jokowi - Ma'ruf.
"Sedangkan Pak Luhut itu tidak terdaftar sebagai juru kampanye di KPU, 01," kata dia.
Oleh karena itu, Hanfi menuding Luhut sebagai pejabat negara bersikap tidak netral di Pemilu 2019. Hanif mengatakan, ketidaknetralan Luhut dikaitkan dengan memberikan amplop sebagai upaya untuk memobilisasi dukungan dari Kyai dan para santri.
"Ketidaknetralan tersebut dengan memberikan amplop yang bertujuan untuk meminta dukungan kepada para santri dan Kiai di Madura untuk memenangkan capres nomor urut 01," kata Luhut.
"Tindakan Pak Luhut itu sudah melampaui kewenangannya sebagai pejabat negara yang tidak netral yang berpihak kepada paslon nomor 01," lanjut Luhut.
Atas perbuatannya tersebut, Hanfi menduga Luhut telah melanggar Pasal 283 ayat 1 dan ayat 2, serta Pasal 547 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.
Baca Juga: Survei Prediksi PSI, Berkarya dan Garuda Paling Buncit Tak Lolos ke DPR
Untuk memperkuat laporannya itu, Hanfi turut menyertakan barang bukti berupa video saat Luhut memberikan amplop kepada Kyai Zubair Muntasor dan beberapa artikel pemberitaan terkait hal itu.
"Maka dari itu kami meminta kepada Bawaslu untuk menindak tegas tindakan yang dilakukan oleh dari Luhut Binsar Panjaitan tersebut yaitu telah mencederai proses pemilu yang mana kita pengen proses ini berjalan dengan aman lancar tanpa adanya paksaan intimidasi, serangan fajar," tandasnya.
Berita Terkait
-
Gegara Amplop Putih, Akhirnya Luhut Binsar Panjaitan Dilaporkan ke Bawaslu
-
Dicurigai Jual Beli Suara Kasih Amplop ke Kyai, Luhut Sindir Hati Elit
-
Luhut Bantah Jual Beli Suara Kasih Amplop ke Kyai Muntasor: Fitnah
-
Misteri Amplop Luhut Untuk Kiai, BPN: Ada Indikasi Money Politics
-
Politikus PDIP Persilakan Video Luhut Beri Amplop ke Kyai Ditelusuri
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram