Suara.com - Akun jejaring sosial Twitter komedian Arie Kriting diblokir anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Muhammad Said Didu.
Hal tersebut menyusul ramainya kritik warganet terhadap Said Didu, setelah pernyataannya dalam tayangan Mata Najwa dianggap merendahkan masyarakat Papua.
"Kenapa saya di-block? Apakah salah menganjurkan kepada seseorang untuk minta maaf dan mengingatkan bahwa pemikiran rasis itu keliru? Bagian mana ya dari perkataan saya yang keliru? Pak Said Didu sebaiknya mengakui perkataannya keliru, demi pengakuan atas kesetaraan manusia," cuit Arie Kriting, Minggu (7/4/2019).
Pria asal Kendari ini juga menyertakan tangkapan layar yang menunjukkan bahwa akun Twitter @saididu telah memblokir akunnya. Seluruh cuitan Said Didu yang pernah di-quote Arie Kriting juga tak bisa terbaca lagi di Twitter sang komedian.
Sebelumnya, pada Jumat (5/4/2019) Arie Kriting mengunggah potongan video dari program Mata Najwa. Dalam video itu, Said Didu mengatakan, "Jangan masukkan teknologi tinggi ke Papua, yang masyarakatnya belum sampai."
Banyak warganet, terutama dari Papua, kemudian tak terima atas pernyataan Said Didu. Mereka pun menyebutkan sejumlah warga Papua yang telah sukses berkecimpung dalam bidang teknologi.
Said Didu lalu menyadari, banyak orang sedang meributkan ucapannya di Mata Najwa. Ia lantas menjelaskan maksudnya dan meminta maaf karena telah menimbulkan kesalahpahaman.
"Ada yang menggoreng pernyataan saya pada acara @MataNajwa yang seakan merendahkan saudara saya di Papua. Padahal maksudnya bahwa penggunaan teknologi harus disesuaikan dengan potensi daerah - artinya harus tepat guna sesaui SDA dan kemampuan SDM. Saya mohon maaf jika ada kesalahpahamn tentang hal tersebut," tulis Said Didu.
Meski tak di-mention, Arie Kriting langsung membalas cuitan Said Didu dan mengungkapkan bahwa dirinya tak bermaksud membesar-besarkan pernyataan Said Didu.
Baca Juga: Terbukti Lakukan Serangan Fajar, KPU: Peserta Pemilu akan Didiskualifikasi
"Mohon maaf Pak. Saya pribadi tidak bermaksud menggoreng. Saya tidak terima. Statement bapak memang merendahkan. Masalah penguasaan teknologi tidak ada hubungannya dengan etnis mana pun. Orang Papua banyak yang maju dan siap memanfaatkan teknologi apapun. Hormat," kicaunya.
Setelah itu, Said Didu menjelaskan kembali maksudnya dan mengaku mengenal banyak orang Papua yang hebat, termasuk yang bekerja di Freeport. Ia juga meminta agar pernyataannya tidak dipelintir.
"Yang saya maksudkan adalah, jangan sampai memasukkan teknologi tinggi di suatu daerah, tapi menggusur tenaga kerja di daerah tersebut serta menyedot SDA di daerah tersebut dan tidak dinikmati oleh masyarakat setempat," terangnya.
Beberapa saat kemudian, Arie Kriting mendesak Said Didu untuk meminta maaf kepada masyarakat Papua, tetapi tidak dibalas, hingga akhirnya ia mengungkapkan bahwa akunnya telah diblokir Mantan Sekretaris Jenderal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Berita Terkait
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
Fitur Zero Wait Ignition Jadi Game Changer di Dapur Modern
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?