Suara.com - Gay Nusantara, organisasi kaum LGBT di Indonesia, tak ada satu pun dari dua pasangan Capres dan Cawapres peserta Pilpres 2019 yang memiliki kebijakan atau program konkret untuk melindungi kaum minoritas.
"(Program) kedua-duanya belum jelas (soal LGBT)," ujar Dede Oetomo, pendiri Gay Nusantara kepada Suara.com, Senin (8/4/2019).
Ia mengatakan, Jokowi pada Pilpres 2014 sempat memunyai program untuk melindungi kaum marjinal melalui slogan Nawacita.
Tapi kekinian, ketika Jokowi maju sebagai capres Pilpres 2019, tak ada program dan janji melindungi hak kaum termarjinalkan.
Menurut Dede, baik Capres nomor urut 1 Jokowi ataupun Capres nomor undi 2 Prabowo juga belum memberikan pernyataan tegas soal perlindungan hak kaum LGBT.
Meski demikian, Dede menegaskan akan mendesak siapa pun presiden yang terpilih nanti agar melindungi dan memenuhi hak kaum LGBT.
"Melihat rekam jejaknya, Prabowo agak mengerikan, tapi enggak tahu. Kami percaya orang bisa berubah. Kita lihat setahun ke depan kalau dia terpilih. Kalau Jokowi yang menang, dia harusnya lebih berani menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat semisal kasus 1996, minoritas agama, maupun LGBT,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Demokrat: SBY Ingatkan Prabowo - Sandiaga Tak Pakai Politik Identitas
-
LGBT Dukung Prabowo, Gaya Nusantara: Kami Tak Dukung Dia atau Jokowi
-
TKN Jokowi: Prabowo - Sandiaga Isinya Cuma Marah-marah dan Sandiwara
-
Andalkan Rizieq Shibab, TKN Jokowi Kritik Massa Prabowo Tak Berkembang
-
Kampanye Jokowi - Maruf Amin di Ternate Sepi, Tapi Berharap Menang
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu