Suara.com - Siswi SMP berinisial Audrey (14) menjadi korban pengeroyokan oleh 12 siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat.
Ironis, aksi pengeroyokan yang dipicu masalah asmara itu mengakibatkan korban mengalami depresi dan luka fisik, termasuk kemaluannya rusak.
Dalam kasus pengeroyokan ini, ada 3 orang yang menjadi pelaku utama, sementara 9 orang lainnya hanya membantu.
Aksi pengeroyokan terhadap Audrey memicu gelombang amarah publik, bahkan menjadi perhatian dunia hingga merajai topik pembicaraan di Twitter.
Berikut Suara.com merangkum beberapa fakta di balik kasus pengeroyokan yang menimpa Audrey.
1. Dikeroyok di 2 Lokasi
Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Muhammad Rusni Ramli mengatakan, aksi penganiayaan terhadap Au dilakukan di dua tempat berbeda. Penganiayaan berawal pada 29 Maret 2019, Au dijemput di kediamannya lalu diajak menuju Jalan Sulawesi dan mulai dianiaya.
Saat itu, korban berusaha melarikan diri namun berhasil ditangkap oleh pelaku lain. Korban lantas dibawa menuju Taman Akcaya. Di tempat itu korban kembali dianiaya oleh para pelaku.
"Kejadian pada 29 Maret, dijemput oleh sepupu namun diikuti dua siswi dan dicegat dan ditarik rambutnya di Jalan Sulawesi hingga pelaku terjatuh ke aspal," kata Rusni.
Baca Juga: Mengabdi Jadi Guru Ngaji, Jasad Mak Inah Utuh Meski Terkubur Puluhan Tahun
2. Hasil Visum
Berdasarkan hasil visum yang telah dilakukan, tidak ada bengkak di kepala, tidak ada memar di mata hingga alat kelamin korban pun tidak robek.
"Sementara soal fisik tak ada bengkak di kepala korban. Mata juga tak memar sehingga daya lihatnya normal. Pada alat kelamin korban tak ada luka robek atau memar. Saya ulangi, selaput daranya tak robek ataupun memar," ungkap Kapolresta Pontianak Kombes Muhammad Anwar Nasir.
Hal ini diperkuat oleh Kepala Bidang Dokkes Polda Kalbar Kombes dr Sucipto yang memastikan hasil pemeriksaan dokter tidak ada kerusakan pada area sensitifnya.
"Intinya masih utuh, tidak ada robekan atau luka dan tidak ada trauma fisik pada area sensitif tersebut," ujar Sucipto.
Meski demikian, Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono seusai menjenguk korban mengakui bahwa korban hingga kini mengalami depresi. Secara fisik sudah sehat namun secara psikis korban masih belum pulih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang