Suara.com - Partai Gerindra menyindir Tim Kampanye Nasional (TKN) karena ditagih dana kampanye Joko Widodo- Ma’ruf Amin di Maluku Utara. Sindiran tersebut disampaikan lewat cuitan akun media sosial twitter resmi Partai Gerindra, @Gerindra.
Dalam cuitannya, Gerindra menautkan pemberitaan dari salah satu media tentang tagihan dana kampanye di Maluku Utara sebesar Rp 50.000 perorang.
Akun Gerindra itu meminta kepada para pengikutnya di Twitter untuk menyampaikan berita tersebut kepada anggota TKN, Inas Nasrullah Zubir untuk segera melunasi tagihannya.
“Bagi yang tahu akun mas Inas Nasrullah, anggota TKN, tolong berita ini disampaikan, belum dibayar katanya,” cuit akun @Gerindra.
Cuitan tersebut menuai reaksi beragam dari warganet seperti yang dicuitkan @KratosGoW777 yang mengaitkan tagihan tersebut dengan kasus 400 ribu amplop Bowo Sidik. Ia mengatakan Panitia tidak bisa membayar karena uangnya sudah disita KPK.
“Jawab Panitia: enak aja kalian. Uangnya disita KPK...!!!” cuit akun @KratosGoW777
Akun @YustiawanAnas juga mencuitkan kampanye kubu Jokowi-Ma’ruf kerap menggunakan uang dalam kampanyenya.
“Wakakakakak...yang diributin kampanye 01 selalu duit melulu. Ada duit rakyat diundang, tak ada duit rakyat ditendang,” cuit akun @YustiawanAnas.
Diketahui, isu tunggakan ongkos kampanye Rp 50 ribu perorang itu beredar luas setelah sebuah tulisan diunggah Koordinator Kampanye Jokowi-Ma’ruf di Maluku Utara, Kiki Nurain melalui akun Facebook pribadinya, Rabu (10/4/2019) kemarin.
Baca Juga: Gara-gara Ada Penampakan, Warganet Tak Fokus Video Adik Cantik Ini
Dalam unggahan tulisan itu, Kiki mengadu kepada Jokowi lantaran merasa dipersulit soal biaya kampanye tersebut oleh sebuah organisasi massa bernama Aliansi Anak Negeri Indonesia Timur yang diketuai Iskandar Alam (Akmal).
“Pak Jokowi yang terhormat. Saya mau melaporkan Aliansi Anak Timur Maluku Utara yang mempersulit sebagian masyarakat untuk mengambil haknya dalam mengikuti kampanye Jokowi yang di bayar/orang Rp 50 ribu,” tulis Kiki.
Dia mengaku sempat dijanjikan akan dibayar seluruh biaya sebagaimana massa yang hadir dalam kampanye Jokowi di Maluku. Namun, hingga hari ini, uang kampanye yang dijanjikan itu urung dibayar. Dia mengaku sengaja mengadukan hal ini kepada Jokowi lewat media sosial karena kerap ditagih oleh masyarakat.
“Sesuai dngan janji yang saya ketahui, katanya selesai kampanye masyarakat akan mengambil haknya sesuai data yang diambil. Tetapi sampai 3 hari kmai tidak dibayar malah janji, janji dan janji. Saya bukan persoalkan rupiah tapi saya punya tanggung jawab besar kepada masyarakat sesuai janji,” jelas Kiki.
Kiki juga menyebut sempat membuat tulisan serupa mengenai dana kampanye di akun facebooknya namun tulisannya diminta untuk dihapus oleh Aliansi Anak Negeri Indonesia Timur. Ia merasa seperti diserang oleh pihak panitia kampanye.
“Bahkan saya diminta oleh Panitia Aliansi untuk menghapus postingan saya yang sebelumnya terkait dana masalah kampanye dengan alasan dapat teguran dari pusat. Saya seakan-akan diserang dari Aliansi,” tutur Kiki.
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi-Ma'ruf Ditagih Ongkos Kampanye Rp 50 Ribu Perorang di Maluku Utara
-
3 Warga Haltim Tewas Dipanah Suku Tugutil Saat Pulang Berburu di Hutan
-
Bukan Papua, Maluku Utara Daerah Paling Rawan Konflik saat Kampanye Terbuka
-
Warga Pulau Obi Minta Aliran Listrik Menyala 24 Jam
-
Membelot SBY, Kader Demokrat di Malut Dukung Jokowi-Maruf
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye
-
BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 Lewat Asian Le Mans Series