Suara.com - Bom yang disembunyikan di antara tas tomat di satu pasar Pakistan menewaskan sedikitnya 16 orang, separuh dari mereka dari suku Hazara, kata beberapa pejabat, dalam serangan yang jelas ditujukan kepada kelompok minoritas Syiah.
Tak kurang dari 30 orang cedera dalam ledakan di Kota Quetta tersebut di bagian barat-daya Pakistan, Ibu Kota Provinsi Baluchistan, kata para pejabat.
Serangan itu dilancarkan setelah ketenangan setidaknya satu tahun dalam serangan terhadap suku Hazara, walaupun ada peristiwa penembakan.
Ledakan tersebut terjadi di Hazar Ganji, pasar buah dan sayuran di pinggir Quetta.
"Sejauh ini, saya memiliki konfirmasi mengenai 16 orang yang gugur --delapan dari masyarakat Hazara, tujuh lagi yang bekerja di sini dan satu orang dari Polisi Perbatasan," kata Abdul Razzaq Cheema, Wakil Inspektur Jenderal Polisi Quetta, kepada wartawan seperti dilansir Reuters dan dikutip Antara, Jumat (12/4/2019).
Bahan peledak itu disembunyikan di antara karung kentang, katanya.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas insiden tersebut.
Masyarakat Hazara telah sering menjadi sasaran serangan oleh petempur Taliban dan IS dan kelompok gerilyawan lain di Pakistan dan Afghanistan.
Pada 2013, tiga pemboman terpisah menewaskan lebih dari 200 orang di permukiman suku Hazara.
Baca Juga: Pakistan Tuding India Siapkan Serangan Lain Bulan Ini
Setelah serangkaian serangan, pasukan keamanan mulai mengawal bus orang Hazara ke pasar. Pada Jumat, tindakan serupa dilakukan tapi ledakan terjadi di dalam pasar.
Baluchistan menjadi pusat proyek Koridor Ekonomi Pakistan China dengan nilai 57 miliar dolar AS, hubungan angkutan dan energi yang direncanakan membentang dari China Barat ke Pelabuhan Gwadar jauh di wilayah Pakistan Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Jejak 'Uang Haram' Zarof Ricar Terendus, Aset Baru Rp 35 M Atas Nama Anak Ikut Disita
-
Babak Baru Korupsi Proyek Jalan Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin Jadi Tersangka Selanjutnya?
-
Ketua Komisi X DPR Soroti Kasus Kepsek SMPN 1 Prabumulih, Ingatkan Bahaya Intervensi Kekuasaan
-
Jejak Hitam Zarof Ricar: Kejagung Sita Harta Karun Rp35 M, Tanah Korupsi Disamarkan Atas Nama Anak
-
Rekrutmen TNI AD Bintara dan Tamtama 2025, Lulusan SMA/SMK Merapat! Cek Syarat dan Jadwal di Sini
-
Cek Kesehatan Gratis Sudah Menjangkau Hampir 30 Juta Penerima Manfaat
-
Wamenkum Peringatkan DPR: Semua Tahanan Bisa Bebas Jika RUU KUHAP Tak Segera Disahkan
-
Ogah Batasi, Komdigi Klaim Tak Masalah Warga Punya Banyak Akun Medsos, Asalkan...
-
Ancaman Serius dari DPR, Distributor Pupuk Subsidi Bermasalah Siap-siap Dicabut Izin!
-
Kritik Pedas Rocky Gerung Respons Reshuffle Prabowo: Cuma 'Dikocok Ulang', Hasilnya Sama Saja