Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memperdengarkan pidato Bung Tomo pada acara Pidato Kebangsaan di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).
Prabowo mengatakan, pidato Bung Tomo sengaja diperdengarkan di hadapan ribuan hadirin sebagai penegas bahwa ketidakadilan harus dilawan dan kejujuran harus ditegakkan.
"Saudara-saudara, seolah-olah Bung Tomo bicara kepada kita 'jangan tunduk kepada ketidakadilan. Jangan tunduk kepada penzoliman, jangan mau diintimidasi dan dibohongi'," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, perjuangan menuju Indonesia adil dan makmur sudah berada di rel yang benar. Ketua Umum Partai Gerindra ini meyakini, perjuangan rakyat untuk Indonesia menang akan diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
"Kita berada di jalan yang benar. Kita membela kejujuran, kebenaran dan keadilan. Kita yakin Tuhan Yang Maha Besar akan bersama kita," ucap Prabowo.
Dalam pidato yang diperdengarkan, Bung Tomo mengingatkan bahwa kemerdekaan Republik Indonesia adalah hasil perjuangan semua kalangan masyarakat tanpa membedakan suku, agama.
Pekik takbir Bung Tomo mengobarkan semangat 'arek-arek Suroboyo', bahkan pemuda seluruh Nusantara untuk bergerak dan berjuang mengusir tentara Inggris yang ingin menguasai Indonesia.
Dalam acara pidato kebangsaan Prabowo Subianto juga dihadiri putri ketiga Bung Tomo, S. Sulistami. Perempuan yang kerap disapa Lista itu duduk di podium utama di deretan Tim Pakar Prabowo-Sandiaga.
"Dan alhamdulillah, putri-putri Bung Tomo ikut berjuang bersama kita," kata Prabowo disambut tepuk tangan hadirin.
Baca Juga: Hasan Nasbi Akan Pensiun kalau Jokowi Kalah, Ini Sikap LSI Denny JA
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Gatot Bandingkan Indonesia dengan Amerika dan Bicara Penjajahan
-
Dulu Dukung Jokowi, Dahlan Iskan Ungkap Alasannya Kini Pilih Prabowo
-
Reaksi Prabowo Tanggapi Ucapan People Power dan Pertumpahan Darah
-
Akui Tak Punya Banyak Uang, Prabowo Cerita Diberi Rakyat Kecil Sumbangan
-
Ganjar Pranowo Gebrak Meja Podium, Sindir Prabowo Subianto?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO