Suara.com - Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) menurunkan sebanyak 15.122 personel guna mengamankan jalannya Pemilu 2019 pada Rabu (17/4/2019). Jumlah tersebut sudah termasuk prajurit Bantuan Kendali Operasi (BKO) yang terdiri dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
"Kodam Jaya 7.454 orang dan personel prajurit BKO sebanyak 7.668 orang, terdiri dari TNI AD berjumlah 5.046, TNI AL berjumlah 1.872 orang dan TNI AU berjumlah 750 orang," ujar Kapendam Jaya Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi saat dikonfirmasi, Senin (15/4/2019).
Kristomei mengatakan, pihaknya telah mengadakan gelar pasukan yang dipimpin langsung oleh Pangdam Jaya, Mayjen TNI Eko Margiyono di Lapangan Silang Monas, pagi tadi.
Dalam gelar pasukan itu, jelas Kristomei, pihaknya memberikan arahan terkait masalah teknis pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selain itu, personel Kodam Jaya juga diberikan arahan untuk membantu kepolisian dalam rangka pengamanan Pemilu 2019, mulai hari ini hingga hasil penghitungan suara.
Nantinya, para personel Kodam Jaya akan dibagi dalam berbagai peran mulai dari berjaga di TPS hingga melalukan patroli di berbagai obyek vital.
Kristomei menambahkan, para personel Kodam Jaya juga dibekali aplikasi khusus yang di dalamnya memiliki tombol darurat. Aplikasi khusus tersebut akan dipegang oleh masing-masing pimpinan pasukan.
"Panic button tersebut hanya untuk anggota Kodam Jaya dengan menginstall (aplikasi) dan memverifikasi NRP (Nomor Registrasi Pusat), nanti prajurit tersebut dapat melaporkan langsung dan akan terpantau di command center Kodam Jaya," jelasnya.
Kristomei menambahkan, aplikasi tersebut dimaksudkan untuk mengambil langkah cepat dan anstipasi potensi konflik yang muncul di lapangan.
Baca Juga: Ayo Serbu! 2 Menu Baru Topokki McDonald's Ada Batas Waktunya Lho
Berita Terkait
-
Meriahkan Pemilu 2019, IKEA Gelar Diskon Hingga 70 Persen
-
JK Ungkap Penyebab Kisruh Pencoblosan di Luar Negeri
-
Produser Film Sexy Killers: Kita Mau Publik Lebih Cerdas Memilih Pemimpin
-
Romahurmuziy Masih Dirawat di RS, Belum Tentu Nyoblos di Rutan KPK
-
Jelang Pemilu, 70 Ribu Warga Indonesia Eksodus ke Luar Negeri
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka