Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum memastikan Eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy akan menggunakan hak suaranya dalam pencoblosan pemilu 2019, di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12, cabang Guntur di Gedung Merah Putih KPK, di Jalan Kuningan Persada, Rabu (17/4/2019) besok.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menyebut belum dipastikannya, lantaran Romahurmuziy masih menjalani perawatan di RS Polri, Jakarta Timur, sejak 2 April 2019 atas penyakit gangguan pembuangan pencernaan.
"Sampai hari ini masih pembantaran di RS Polri. Kami belum mengetahui apakah Rabu (waktu pencoblosan) sudah kembali ke Rutan KPK," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, dikonfirmasi, Senin (15/4/2019).
Febri mengatakan Romahurmuziy termasuk dari 63 tahanan Rutan KPK, yang telah difasilitasi dalam pencoblosan di TPS 12. Di mana Romahurmuziy salah satu tahanan di Rutan KPK cabang K-4.
Dimana sebanyak 63 tahanan KPK yang tersebar di tiga Rutan KPK yakni Rutan cabang C-1, Cabang K-4 dan Rutan Guntur.
Sementara, 104 tahanan Koruptor yang dititipkan disejumlah rumah tahanan salah satunya di Polda Metro Jaya, akan melakukan penncoblosan di tempat masing -masing.
Untuk diketahui, Romahurmuziy terjerat dalam kasus suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama. Kasus ini terungkap setelah KPK menangkap Romahurmuziy dalam OTT di Surabaya, Jawa Timur.
Selain Romahurmuziy, KPK juga menangkap Kakanwil Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin. Kini ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam OTT tersebut, KPK menyita uang sebesar Rp 156 juta. Uang suap tersebut diterima Romahurmuziy dari Muafaq dan Haris dalam memuluskan jabatan mereka untuk menjadi pejabat di kantor wilayah kementerian Agama, Jawa Timur.
Baca Juga: Berterima Kasih ke Ketum Parpol, Jokowi Tak Sebut Nama Romahurmuziy
Berita Terkait
-
Jelang Pemilu, 70 Ribu Warga Indonesia Eksodus ke Luar Negeri
-
Dari Ajakan Ngopi Bareng, Begini Modus Pelaku Serangan Fajar di Jakarta
-
Gelar Patroli Siber, Bawaslu Temukan Banyak Pelanggaran Pemilu di Medsos
-
9 Agenda Prioritas Penanganan HAM untuk Jokowi dan Prabowo, Ada soal LGBT
-
Liburan di Korea, Audi Marissa Curhat Hampir Tak Bisa Nyoblos
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf