Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor Joko Widodo -Ma'ruf Amin menegaskan tidak ada agenda Jokowi untuk bertemu pentolan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) di Arab Saudi.
Direktur Relawan TKN, Maman Imanulhaq mengatakan kepergian Jokowi ke Arab untuk melaksanakan umah bersama keluarga dan untuk bertemu Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi.
"Tidak ada agenda (ketemu Rizieq). Jokowi datang untuk melakukan umrah dan juga kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi dan ketemu Raja Salman dan juga Putra Mahkota," ujar Maman di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).
Sebelumnya, akun jejaring sosial Twitter mengatasnamakan @FPI_Petamburan mengunggah kultwit terkait kabar penolakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab diajak bertemu Presiden Joko Widodo.
Dalam kicauannya, akun jejaring sosial @FPI_Petamburan bercuit tentang adanya informasi dari sumber Makkah, Arab Saudi. Diinfokan dalam cuitan itu, bahwa tim pasangan calon nomor urut 1 Jokowi - Maruf Amin menghubungi Rizieq Shihab.
"Mereka memberitahukan bahwa di masa tenang Pemilu 2019 Jokowi akan menunaikan ibadah umroh di Mekkah, dan meminta kesediaan Habib Rizieq untuk bersedia menemui Jokowi," tulis admin @FPI_Petamburan, Minggu (14/4/2019).
Dalam cuitan itu, tim sukses Jokowi - Maruf Amin juga meminta Rizieq menemani Jokowi untuk masuk ke dalam Kakbah. Sebagai kepala negara, Jokowi diperbolehkan masuk ke dalam Kakbah serupa dengan Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga pernah masuk ke dalam kakbah.
"Dengan iming-iming akan diajak masuk ke dalam Kakbah itu tim Jokowi berharap Habib Rizieq bersedia untuk bertemu dan menemani Jokowi di Mekkah," ujarnya.
Namun permintaan tim sukses Jokowi - Maruf Amin itu ditolak Rizieq. Rizieq menolak untuk bertemu dan menemani Jokowi dengan alasan bertepatan dengan masa tenang jelang Pemilu 2019.
Baca Juga: Pemilu 2019, Menhan: Rp 25 Triliun Untuk Pemilu Bukan Marah - marahan
"Namun permintaan itu dengan tegas ditolak oleh Habib Rizieq. Habib Rizieq menolak bertemu dengan Jokowi terlebih lagi di masa tenang Pemilu ini," pungkasnya
Berita Terkait
-
Fadli Zon: Prabowo Lebih Dulu Masuk Kakbah dan Tidak Minta-minta
-
Timses Minta Habib Rizieq Temani Jokowi Masuk Kakbah Tapi Ditolak
-
Sindir Jokowi Masuk Kakbah, Ngabalin: Mardani Cuitanmu Penuh Nafsu Kuasa
-
Selain Jokowi, Ini 3 Sosok Penting Indonesia yang Bisa Masuk ke Kakbah
-
Balas Sindiran Mardani, Ngabalin: Muslim yang Baik Tak Sebar Fitnah!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara