Suara.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mendatangi Bareskrim Siber, Mabes Polri, Selasa (23/4/2019). Kedatangannya itu guna melaporkan sejumlah akun yang menyebarkan chat palsu mengatasnamakan dirinya.
Yunarto mengatakan, sedikitnya ada empat akun media sosial baik Facebook, Instagram, dan Twitter yang diduga menjadi penyebar pertama chat palsu tersebut. Menurutnya, chat palsu yang mencatum namanya itu sudah mulai beredar tiga hari sebelum pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019.
Selain menyebarkan chat palsu, kata Yunarto, pelaku juga menyebarkan nomor pribadi miliknya ke berbagai pihak.
"Lalu juga dengan beberapa fitnah terkait dengan chat palsu seakan-akan saya membuat survei ya bukan quick count ya. Survei saat itu berkomunikasi dengan saya, enggak ngerti maksudnya siapa tapi ada (ucapan) 'siap 86 jenderal sudah diamankan sesuatu' seperti itu lah," tutur Yunarto di Bareskrim Siber, Selasa (23/4/2019).
Yunarto mengungkapkan, adanya penyebaran chat palsu tersebut berdampak pada kehidupan pribadi juga kredibilitas lembaganya. Selain itu, kata dia, hal tersebut berdampak pada adanya pandangan negatifnya publik terhadap lembaga survei.
Sehingga, munculnya tudingan kecurangan yang dilakukan oleh lembaga survei melalui hasil hitung cepat atau quick count membuat publik menjadi bingung.
"Yang kedua dari momen paling besar Pemilu ini, saya pengin berikan efek jera juga buat para peternak politik yang memainkan sosmed sebagai instrumen yang malah menjadi negatif buat demokrasi dan saya pengen ada efek jera di situ," kata Yunarto.
"Jadi ini bukan tentang Charta Politika, bukan tentang saya. Tapi saya memberanikan diri sama seperti Mas Burhanuddin Muhtadi karena ini lebih dari pada itu," sambungnya.
Diketahui sebelumnya, Burhanuddin Muhtadi sempat melaporkan pemilik empat akun media sosial ke Bareskrim Polri. Laporan itu atas dugaan kasus pencemaran nama baik melalui media elektronik.
Baca Juga: Waduh, Begini Tampang Stres Britney Spears Habis Rehabilitasi Mental
Akun-akun yang dilaporkannya yakni dua akun Facebook, satu akun Twitter dan satu akun blog Wordpress.
Alasannya melaporkan keempat akun itu ke polisi karena akun-akun itu telah menyebarkan video berdurasi empat menit yang menginformasikan bahwa Burhanuddin Muhtadi menerima uang sebesar Rp 450 miliar untuk mengatur hasil hitung cepat pilpres 2019 yang memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo - Maruf Amin.
"Sejak kemarin saya diserang ribuan akun (media sosial) yang menuduh saya sebagai dalang quick count palsu yang ditayangkan di televisi dan menerima bayaran Rp 450 miliar," kata Burhanuddin Muhtadi di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Berita Terkait
-
Fadli Zon Kalah di Pileg? Yunarto: Fadli Suara Tertinggi di Dapil Itu
-
Ikut Burhanuddin Muhtadi, Yunarto Wijaya akan Lapor ke Bareskrim Polri
-
Dosen UI: Klaim Menangnya Tak Terbukti, Prabowo Bisa Dipenjara 10 Tahun
-
Burhanuddin Muhtadi Disebut Dapat Rp 450 Miliar untuk Menangkan Jokowi
-
Dituduh Bohongi Publik, Lembaga-lembaga Survei Akhirnya Buka Data
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra