Suara.com - Perkembangan terbaru memperlihatkan sekelompok pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 359 orang dalam serangan Paskah di Sri Lanka, berasal dari keluarga kaya. Seorang di antaranya berjenis kelamin perempuan.
Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi terhadap tiga gereja dan empat hotel itu. Jika konfirmasi itu benar, maka serangan ini adalah yang paling mematikan yang dikaitkan dengan keterlibatan kelompok teroris ini.
Pemerintah Sri Lanka dan AS menyatakan skala dan kecanggihan serangan terkoordinasi ini memperlihatkan adanya keterlibatan kelompok eksternal seperti ISIS.
ISIS sendiri telah merilis video, Selasa malam, melalui Kantor Berita AMAQ, yang memperlihatkan delapan orang, hanya satu yang tidak mengenakan penutup wajah, berdiri di bawah bendera hitam dan menyatakan sumpah setia kepada Abu Bakar Al-Baghdadi.
Seseorang yang tidak mengenakan penutup wajah dalam video itu adalah Mohamed Zahran, seorang pengkhotbah yang dikenal berpandangan militan.
Meski video tersebut memperlihatkan delapan orang namun Menteri Pertahanan Ruwan Wijewardene menyebut ada sembilan pelaku bom bunuh diri. Delapan orang telah teridentifikasi, salah seorang di antaranya perempuan.
"Sebagian besar pelaku dari kalangan terdidik, berasal dari keluarga ekonomi mapan. Beberapa dari mereka menempuh pendidikan di luar negeri," kata Wijewardene dalam jumpa pers.
"Kami mengetahui, salah seorang diantaranya pernah pergi ke Inggris, kemudian ke Australia untuk kuliah hukum. Mitra kami, termasuk Inggris, ikut membantu penyelidikan," tambah dia seperti dikutip Reuters yang dilansir Antara, Kamis (25/4/2019) pagi.
Dua dari pelaku bom bunuh diri adalah bersaudara, dan merupakan putra dari seorang pedagang rempah kaya serta pilar dari komunitas bisnis, sebut sumber yang dekat dengan keluarga itu.
Baca Juga: Terlihat Jelas, Detik-detik Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Sri Lanka
Para pejabat intelijen dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe menyakini bahwa Zahran, seorang penceramah berbahasa Tamil asal Sri Lanka timur, adalah dalang dari serangan ini.
Zahran terkenal dengan pandangan yang militan dan mempunyai pemikiran yang berapi-api dalam postingan di Facebook, menurut para pemimpin muslim dan laporan intelijen Sri Lanka yang telah diterbitkan sebelumnya seperti dikutip Reuters.
Pemerintah Sri Lanka mencurigai keterlibatan kelompok Jamaah Thawheed Jama'ut yang diikuti Zahran dan kelompok Jammiyathul Millathu Ibrahim, dengan bantuan dari pihak luar.
Saat ini sebanyak 60 orang dari seantero Kolombo telah ditahan untuk diinterogasi, kata Wijewardene. Termasuk diantaranya, seorang warga Suriah.
Razia yang dilakukan termasuk di daerah dekat Gereja St Sebastian di Negombo di sebelah utara ibukota Kolombo di mana sejumlah orang tewas pada Minggu, kata juru bicara kepolisian.
Kebanyakan korban tewas serangan teror ini adalah warga Sri Lanka, namun juga menewaskan 38 warga asing, di antaranya warga Inggris, AS, Australia, Turki, India, China, Denmark, Belanda dan Portugal. Sebanyak 45 dari korban tewas adalah anak-anak.
Tag
Berita Terkait
-
Teror Bom di Sri Lanka, Polri Terus Pantau Kelompok Radikal di Tanah Air
-
Terlihat Jelas, Detik-detik Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Sri Lanka
-
Mabes Polri: Tak Ada WNI yang Menjadi Pelaku Bom Paskah di Sri Lanka
-
Warga Sri Lanka Ramai-ramai Cari Korban Bom Gereja di Kamar Mayat
-
3 Anak Miliarder Denmark Jadi Korban Tewas Bom di Sri Lanka
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini