Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno enggan berspekulasi soal pertemuan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai bentuk banting stir PAN ke arah koalisi Jokowi. Sandiaga lebih memilih untuk husnuzan melihat pertemuan tersebut sebagai persamuhan antara kepala negara dan Ketua MPR.
Isu PAN yang akan reposisi di koalisi pendukung Prabowo - Sandiaga pertama kali dihembuskan oleh Waketum PAN Bara Hasibuan saat merespon soal pertemuan Jokowi dan Zulkifli Hasan.
Alih-alih menanggapi hal itu, Sandiaga justru melihat posisi Zulkifli saat itu sebagai Ketua MPR dan juga Ketua PAN yang hadir dalam pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku periode 2019-2024, Murad Ismail dan Barnabas Orno.
"Saya husnuzan (prasangka baik) saja bahwa beliau datang sebagai ketua MPR dan beliau juga mengemban amanat Ketum PAN, itu adalah pelantikan yang diusung oleh PAN, ya tentunya wajar," kata Sandiaga di Gedung Senam, Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2019).
Soal pertemuan Jokowi dan Zulkifli di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/4/2019) lalu, keduanya sempat melakukan obrolan yang juga didampingi oleh Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh. Enggan memikirkan aneh-aneh, Sandiaga melihat hal tersebut wajar dilakukan.
Apalagi Sandiaga meyakini apabila PAN tetap solid bersama partai lainnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
"Tentunya wajar dan sangat wajib dan di situ kan interaksi menurut saya sangat lazim dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujarnya.
"Kita yakini PAN akan tetap solid bersama-sama kita di koalisi Indonesia Adil Makmur untuk memperjuangkan apa yang menjadi harapan masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Mutasi Jenderal: Rudy Gajah Jadi Kapolda Jabar, Martuani Jabat Asops Polri
Berita Terkait
-
Warga Jakarta Terendam, Sandiaga Akui Dapat Laporan Banyak Banjir Kiriman
-
Sambut Positif Zulhas Bertemu Jokowi, Sandiaga: Elite Kita Tak Ada Masalah
-
Pengamat Nilai Jika PAN Membelot dari Prabowo Bisa Memicu Konflik Internal
-
Sekjen PAN Bicara soal Rumor Partainya Pindah ke Kubu 01
-
Jokowi Diminta Temui Prabowo Tanpa Utusan, TKN: Saran Sandiaga Seperti JK
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka