Suara.com - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno meninjau proses rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kecamatan di Gelanggang Olahraga, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2019). Sandiaga mengingatkan agar petugas Panitia Pemungutan Suara Kecamatan (PPK) dan saksi untuk tetap memperhatikan kesehatan dalam bertugas.
Sandiaga mengatakan petugas PPK dan saksi bekerja hampir selama 12 jam tanpa istirahat. Sandiaga mengingatkan untuk tetap memperhatikan kesehatan lantaran tak ingin semakin bertambahnya korban petugas yang dinyatakan sakit dan meninggal dunia akibat kelelahan.
"Saya mengingatkan karena kondisi dari para petugas, para saksi juga harus diperhatikan kesehatannya jangan sampai kelelahan. Karena dimulai dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam, 12 jam nonstop. Ini kita tidak ingin adanya korban tambahan yang jatuh,” tutur Sandiaga usai meninjau proses rekapitulasi hasil penghitungan suara di Gelanggang Olahraga, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Sandiaga mengatakan dirinya telah berkoordinasi dengan camat Senen. Menurutnya, pihak kecamatan telah menyediakan layanan Pusat Kesehatan (Puskes) yang diperuntukkan bagi petugas dan saksi yang bekerja.
"Jadi kalau ada yang kelelahan dicek tensi darahnya, dicek kesehatannya secara menyeluruh supaya tidak terjadi jatuhnya korban lagi. Itu yang menjadi fokus kita sekarang,” ujarnya.
Sementara itu, Sandiaga mengatakan berdasarkan hasil tinjauannya terkait proses rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan Senen, menurutnya secara keseluruhan berjalan lancar.
“Kalau di Senen, di sini alhamdulillah lancar semuanya. Lancar semua dan ini yang sebetulnya bagian dari kita ingin pastikan bahwa jangan ada proses yang tercederai,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Cerita Sandiaga Lihat Penghitungan Suara Berhenti karena KPPS Sakit
-
Isu PAN dan Demokrat Akan Tinggalkan Prabowo, Sandiaga Yakin Koalisi Solid
-
Prabowo Menang di Provinsi Garis Keras? Sandiaga Nasihati Mahfud MD
-
Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Demokrat: Hentikan Penghitungan Pemilu 2019
-
Pemkot Sukabumi Tanggung Biaya Pendidikan Anak Petugas KPPS yang Meninggal
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu