Suara.com - Bupati Talaud, Sri Wahyumi Maria Manalip telah ditetapkan sebagai tersangka dalam penerimaan gratifikasi dan suap proyek pengadaan barang di Kabupaten Talaud tahun Anggaran 2019.
Selain Sri, KPK juga telah menetapkan penerima suap pihak swasta Benhur Lalenoh (BNL) yang juga merupakan tim sukses Sri Wahyuni. Selanjutnya, Bernard Hanafi Kalalo (BHK) sebagai tersangka pemberi suap kepada Benhur dan Sri Wahyuni.
Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan menjelaskan konstruksi kasus penerimaan suap Bupati Talaud, dimana penyidik KPK mengidentifikasi permintaan fee 10 persen dari Sri Wahyumi melalui Benhur Lalenoh untuk mendapatkan kontraktor dalam pengerjaan proyek di Kabupaten Talaud.
"Itu BNL (Benhur) ditugasi untuk mencari kontraktor yang dapat mengerjakan proyek dan bersedia berikan fee 10 persen," kata Basaria di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2019).
Selanjutnya, Benhur menawarkan kepada Bernard dalam mengerjakan proyek di Kabupaten Talaud dengan meminta fee 10 persen.
"Benhur meminta kepada Bernard sebagian fee 10 persen untuk membelikan barang -barang mewah kepada Bupati Talaud," ujar Basaria.
Kemudian, pada April 2019, Benhur mengajak Bernard untuk bertemu dengan Bupati Talaud. Selanjutnya, mereka diajak Sri Wahyumi ke Jakarta untuk mengikuti kegiatan Bupati.
Adapun barang mewah dan uang yang telah diberikan Bernard kepada Bupati Talaud yakni dalam pengerjaan 2 proyek revitalisasi pasar di Kabupaten Talaud yakni Pasar Lirung dan Pasar Beo.
"Kode fee dalam perkara ini yang digunakan adalah "DP Teknis", tutup Basaria.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Bupati Sri Ogah Tas Mewahnya Disamakan Pejabat Wanita Lain
Adapun pasal yang disangkakan kepada pihak penerima Sri Wahyumi dan Benhur melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau pasal 11 Undang- Undang Nolor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Untuk pemberi suap, Bernard Hanafi Kalalo disangkakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau hurif b atau pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi Undang-Undang Nomor 20.
Tag
Berita Terkait
-
Fakta Baru OTT KPK: Siapa Saja 9 Sosok yang Diserahkan ke Kejaksaan Agung?
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf