Suara.com - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai Gubernur Anies Baswedan keliru jika membandingkan banjir tahun ini dengan banjir pada era Jakarta masih dipimpin Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dia menilai hal itu tidak sebanding.
Gembong mengatakan banjir yang terjadi pada era kepimpinan Ahok tidak hanya dari banjir kiriman tetapi banjir dari luapan air laut dari utara atau biasa disebut air rob. Sehingga Anies tak bisa membandingkan dengan banjir tahun ini.
"Jadi harus membandingkan apple to apple dalam konteks ini 2015 itu adalah banjir yang emang terjadi tipe empat ini (banjir rob)," kata Gembong saat dihubungi Kamis (2/5/2019).
Menurut Genbong, Anies seharusnya tidak perlu membandingkan sistem kerjanya dengan cara Ahok saat menjabat gubernur. Dia menyarankan Anies mengucapkan terima kasih kepada Ahok karena memberi saran.
"Enggak perlulah (bandingin), saya pikir kita harus arif ketika ada orang yang memberi masukan ya terima kasih saja, apa yang bisa kita lakukan untuk perbaikan itu. Saya kira akan jauh lebih baik daripada saling menuding kesalahan orang," jelasnya.
Sebelumnya, Anies mengakui kinerjanya secara tidak langsung sudah dibantu oleh mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Anies mengakui banjir di Jakarta pada Jumat (26/4/2019) lalu tak seberapa dibandingkan banjir pada era kepemimpinan Ahok.
"Jadi beliau (Ahok) memang pernah mengalami situasi yang sangat sulit dibandingkan dengan apa yang saya alami kemarin. Hanya 1.600 orang yang mengungsi. Pada waktu beliau yang bertugas sampai 200 ribu lebih orang yang harus mengungsi," kata Anies saat ditemui di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
Mantan Mendikbud itu kemudian bersyukur banjir pekan lalu hanya terjadi di wilayah langganan, yakni di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, tidak sampai ke wilayah pompa di Jakarta Pusat, Barat dan Utara seperti yang dialami Ahok sebelum program normalisasi gencar dilakukannya sekitar tahun 2015.
Baca Juga: LBH Tak Bisa Dampingi Kelompok Anarko yang Ditangkap saat May Day
Berita Terkait
-
Anies Akui Warisan Ahok Soal Penanganan Banjir Bikin Kerjanya Lebih Mudah
-
Banjir Jakarta Tak Separah 2015, Anies Berterima Kasih ke Ahok
-
Soal Banjir Jakarta, Jawaban Telak Ahok Untuk Anies Jadi Sorotan Warganet
-
Habis Bulan Madu Istri Baru, Ahok Minta Indonesia Contek Pembangunan Jepang
-
Tagih Janji, Alasan Ahok Geruduk Rumah Ketua DPRD DKI
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025