Suara.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu menyoroti pernyataan dokter Ani Hasibuan yang dinilai merendahkan dan menghakimi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Pendapat tersebut disampaikan oleh Adian Napitupulu dalam acara Catatan Demokrasi Kita TV One dengan tema 'Misteri Kematian Ratusan Petugas KPPS' yang ditayangkan pada Selasa (7/5/2019) malam.
Ketika ditanya oleh pembawa acara Andromeda Mercury terkait pernyataan dokter yang dinilai menghakimi, Adian Napitupulu pun menjawab:
"Pernyataan yang 'apa sih kerjaan KPPS cuma nyatet-nyatet kok bisa meninggal?' Statement itu berbahaya. Ada 7 kali 800 ribu TPS," ujar Adian Napitupulu dengan nada tinggi.
Namun, Ani Hasibuan yang juga hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut membantahnya. Dia mengatakan bukan itu poin yang dimaksud olehnya.
"Bukan itu poin saya bang Adian, jangan diterusin," ujar Ani Hasibuan memotong pernyataan Adian Napitupulu.
Namun, Adian Napitupulu tidak peduli. Dia terus berbicara mengimbau agar Ani Hasibuan hanya menyampaikan analisis medisnya, tidak dibumbui dengan pernyataan tendensius.
"Mau poinnya bukan itu atau tidak itu, jangan masuk pada wilayah itu. Bicaralah dalam analisa medis, jangan berbicara 'apa sih kerja KPPS hanya nyatet-nyatet saja'. Itu sudah di luar dari kapasitas dokter menyampaikan analisa medisnya," ujar Adian Napitupulu.
Adian Napitupulu pun menjabarkan pekerjaan anggota KPPS yang bukan hanya mencatat, melainkan harus berkeliling membagikan surat suara, menjaga tempat pemungutan suara (TPS) hingga mengisi banyak formulir.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Ini Alasan Kenapa Mobil Pejabat Banyak yang Berwarna Hitam
"Kapasitas KPPS bukan hanya nyatet-nyatet bu dokter. Dia harus jalan keliling, membagikan kertas suara, menjaga TPS, mengisian sekian puluh formulir dikalikan 19 partai. Jangan kita sederhanakan, 'kerjanya apa sih cuma nyatet-nyatet'," tutur Adian Napitupulu.
Menurut Adian, dirinya tidak membantah analisis medis dari seorang dokter karena tidak memiliki kapasitas untuk itu. Tapi, dia membantah pernyataan Ani Hasibuan yang dinilai tendensius sehingga merontokkan objektivitas seorang dokter.
Namun, pernyataan Adian Napitupulu dibantah oleh Ani Hasibuan. Dia mengaku tidak memiliki tendensi untuk meremehkan atau merendahkan pekerjaan orang lain.
"Saya tidak punya tendensi. Ketua KPU mengatakan meninggal karena kelelahan. Kematian hanya karena dua. Pertama, kematian karena jantungnya berhenti. Yang kedua, karena batang otaknya berhenti. Dan, itu tidak bisa terjadi hanya karena kelelahan murni," ujar Ani Hasibuan.
Adian Napitupulu memotong dan kembali mengatakan bahwa bukan itu yang dipersoalkan. Kemudian Ani Hasibuan menyemprot Adian Napitupulu yang minta penjelasan medis. "Lho katanya meminta penjelasan medis," kata Ani Hasibuan.
Lagi, Adian Napitupulu menegaskan dirinya mempermasalahkan pernyataan Ani Hasibuan yang dinilai meremehkan dan menghakimi pekerjaan dari petugas KPPS.
Berita Terkait
-
Ratusan Petugas KPPS Gugur, Mantan Jubir Gus Dur: Libatkan Komnas HAM PBB
-
Fahri Hamzah Bandingkan Petugas KPPS Wafat dengan Panitia Kondangan?
-
Petugas KPPS Berguguran, Rachel Maryam: Tembus 500 Orang?
-
Jasad Petugas KPPS Gugur di Pemilu 2019 Bisa Diautopsi, Asal...
-
KPU Paling Update: 424 Petugas KPPS Pemilu dan Pilpres 2019 Meninggal Dunia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf