Suara.com - Tidak seperti anak laki-laki lain yang berusia 12 tahun, Muhammad Aiman Syazwan Mohd Fouzi—bocah di Malaysia—sudah mengerjakan tugas orang dewasa untuk merawat lima saudara kandungnya.
Kelima saudara kandungnya juga masing kecil-kecil, paling besar 10 tahun dan terkecil 2 tahun. Aiman terpaksa melakukan tugas bak orang tua bagi kelima adik-adiknya setelah sang ibu wafat karena kecelakaan lalu lintas.
Sementara sang ayah yang seharusnya berada di antara mereka, tengah meringkuk di dalam bilik terungku polisi.
Sudah hampir dua pekan terakhir bocah laki-laki itu merawat empat saudara perempuan dan satu saudara laki-lakinya.
Ibunya, Nor Amira Sahran, tewas dalam kecelakaan di jalanan pada 25 April di Ladang Sungai Baru. Kala itu, nasib nahas menghampiri sang ibu ketika kembali ke rumah dari pekerjaan di Rembau Bank Simpanan Nasional.
Berita tragis yang menimpa keenam anak itu menjadi viral di media sosial dan dengan cepat menarik perhatian publik.
Di rumah bibinya, Nor Azila Sahran, Rabu (8/5/2019), siswa kelas enam sekolah dasar itu mengatakan harus beradaptasi dengan peran barunya sebagai ayah sekaligus ibu.
"Rutinitas ibuku adalah menyiapkan sarapan untuk kami sebelum berangkat kerja ... Ibu juga akan menjemput Yana (Nor Aina Syazliana) dari TK setelah sif kerja, dan Lin (Nor Aina Syazlin) dan Lina (Nor Aina Syazlina) dari sekolah pukul 13.35,” tuturnya.
Ketika sang bunda tiada, Aiman lantas mengambilalih tugas tersebut. Ia yang menjemput sang adik, Yanan, dari TK, kemudian Lin serta Lina dari sekolah dasar.
Baca Juga: Perkosa Gadis 12 Tahun, WNI Dipenjara 20 Tahun dan Dicambuk di Malaysia
"Setelah itu, ibu biasanya menjemput saya dan Wani (Nor Aina Syazwani) pada malam hari dari sekolah, karena ada kelas tambahan. Selanjutnya, dia terbiasa di rumah merawat Rizal (Muhammad Aiman Syazrizal) sebelum pergi bekerja di malam hari," katanya.
Semasa bunda hidup, tutur Aiman, ia sudah mengajarkan Aiman untuk membantu merawat saudara-saudaranya untuk berjaga-jaga kalau kelak dia tak ada.
"Kadang-kadang, ketika ibu saya tidak di rumah, saya akan memasak untuk saudara perempuan dan lelaki saya seperti mi instan, nasi dan sosis. Itu yang ditugaskan ibu saya," katanya seperti diberitakan Bernama.
Nor Azila (38), sang bibi, mengatakan dia akan merawat enam keponakannya. Ia menuturkan, sudah terbiasa mengurus keenam keponakannya.
"Sejak mereka bayi, saya sering mengasuh. Begitu juga kalau mereka libur sekolah, sering tinggal bersama saya. Si bungsu sebenarnya saya yang menyusui. Mereka sudah saya anggap anak-anak sendiri,” kata Nor Azila yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Departemen Kesejahteraan Sosial Negeri Sembilan, melalui Kantor Kesejahteraan Rembau, memberikan 300 Ringgit kepada Nor Azila sebagai kontribusi awal.
Berita Terkait
-
Perkosa Gadis 12 Tahun, WNI Dipenjara 20 Tahun dan Dicambuk di Malaysia
-
Marahi Pelayan Restoran yang Puasa, Pria Ini Viral di Medsos
-
Bawang Putih Asal Malaysia Banjiri Nunukan Kalimantan Utara
-
Episode Upin Ipin Ini Picu Debat Panas Antar Warganet Indonesia Vs Malaysia
-
Tak Nyalakan Lampu Sein, Wanita Ini Diserang Pengendara Sepeda Motor
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas