Suara.com - Pemasok data dasar Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengklaim menang Pilpres 2019, akhirnya terungkap.
Si pemasok adalah Profesor Laode Masihu Kamaludin. Dia bertindak sebagai koordinator pengumpulan data kemenangan Prabowo - Sandiaga.
Kekinian, Kamaludin mengklaim perolehan suara Prabowo - Sandiaga telah mencapai 58 persen. Angka ini mengalami penurunan dari klaim sebelumnya yang mencapai 62 persen.
Hal ini disampaikan oleh Laode Masihu Kamaluddin melalui kanal Youtube Macan Idealis milik caleg Partai Berkarya Vasco Ruseimy.
Dalam video tersebut awalnya Vasco Ruseimy bertanya kepada Laode Masihu Kamaluddin mengenai perolehan data terbaru.
"Kalau per detik ini Pak Prabowo sudah berapa persen?" tanya Vasco Ruseimy seperti dikutip Suara.com, Jumat (10/5/2019).
Laode Masihu Kamaluddin menjelaskan, Prabowo - Sandiaga sementara ini unggul atas Jokowi - Maruf Amin dengan perolehan suara sebanyak 58 persen.
Ia menuturkan, angka kemenangan itu juga telah disampaikan secara langsung oleh Prabowo Subianto di hadapan awak media asing dalam pertemuan khusus.
"Kalau kemarin disampaikan kami masih di level 58 sampai 59 persen," jawab Laode Masihu.
Baca Juga: Video Jubir BPN Ungkap Klaim Kemenangan 62 Persen Prabowo Berbasis SMS
Laode berdalih, angka perolehan suara tersebut menurun dibandingkan klaim awal sebesar 62 persen, lantaran semakin banyak data masuk dan mempengaruhi ambang batas kesalahan alias margin of error.
Meski demikian, ia optimistis persentase kemenangan tersebut akan stabil setelah lebih dari 40 persen suara pemilih Pilpres 2019 didapatnya.
"Lihat statistiknya, semakin besar jumlahnya itu ada margin error menyesuaikan diri, tapi kan nanti setelah 40 persen mestinya stabil," ungkap Laode Masihu.
Laode menjelaskan, timnya telah menerima data dari sekitar 30 hingga 40 persen tempat pemungutan suara (TPS).
Bila seluruh data telah terkumpul dan dilakukan verifikasi hingga validasi, Laode Masihu optimistis perolehan data Prabowo-Sandi bisa mencapai di atas 70 persen.
Ia juga menyebut hasil data yang disampaikan sudah memenuhi unsur akademik. Karenanya, klaim orang-orang yang menyebut data yang digunakan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga merupakan data bodong atau palsu merupakan kesalahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
-
Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto
-
Babak Baru Korupsi Petral, Siapa Tersangka yang Dibidik Kejagung dan KPK?
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya