Suara.com - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Sobri Lubis menyebut Hermawan Susanto yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya keceplosan. Sobri juga meminta agar kepolisian bersikap adil dalam perkara tersebut.
Sobri mengatakan ada juga orang lain yang sudah menghina Jokowi malah tidak dipolisikan. Ia mencontohkan seorang anak keturunan Tionghoa yang menghina serta mengancam Jokowi menggunakan foto Jokowi malah dianggap hanya candaan dan dimaafkan.
"Tapi ternyata giliran orang seperti itu sudah ancam pembunuhan lalu membinatang-binatangkan presiden lalu dia (Polisi) bilang, 'Ah itu cuma lucu-lucuan'," ujar Sobri di Hotel Sofyan Tebet Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019).
Menurutnya Hermawan terlalu semangat dalam menyuarakan kebenaran hingga salah ucap. Namun Sobri menganggap Polisi tidak profesional karena justru dengan cepat menindak Hermawan daripada anak Tionghoa yang ia sebut.
"Ini semua hanya menunjukan ketidakprofesionalan penegak hukum dalam mengambil langkah-langkah yang tidak fair. Ayo polisi tegakkan hukum," jelas Sobri.
Meski demikian, polisi lewat akun-akun media sosialnya telah membantah klaim Sobri itu. Divisi Humas Polri melalui akun Twitter-nya, Senin (13/5/2019) menegaskan telah memproses hukum Royson Jordany Tjahya yang disangkakan menghina Presiden Jokowi.
"Berkas Perkara Pidana dengan Nomor : BP/391/V2018/Ditreskrimum tanggal 30 Mei 2018 atas nama tersangka Royson Jordany Tjahya sudah diterima oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan dilakukan penelitian hasil pemeriksaannya dinyatakan sudah lengkap," jelas Divisi Humas Polri.
"Sesuai dengan pasal 8 (3) b, 110 dan pasal 138 (1), 139 KUHAP, Ditkrimum Polda Metro Jaya menyerahkan tanggung jawab tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta," tutup Polisi.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Pemuda yang Ancam Penggal Kepala Jokowi Ditahan
Berita Terkait
-
Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
-
Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
-
Heboh Mantan Tentara Israel di Bali, Diduga Mata-mata: Ini Operasi Intelijen Negara Musuh
-
Tabligh Akbar Habib Rizieq Ditolak Berujung Ricuh, FPI ke Prabowo: Bubarkan Ormas PWI-LS!
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!