Suara.com - Kelompok HAM Amnesty International mengatakan pihaknya berpendapat rezim Presiden Nicolas Maduro melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Venezuela dan meminta Pengadilan Kejahatan Internasional untuk menyelidiki.
“Dihadapkan dengan pelanggaran HAM yang serius, kekurangan obat-obatan dan makanan, serta kekerasan, maka ada kebutuhan mendesak bagi penegakan keadilan,” demikian kata Amnesty dalam sebuah laporan baru sebagaimana dikutip dari VOA, Rabu (15/5/2019).
Menurut Amnesty International, ada koordinasi tingkat tinggi antara pasukan keamanan di Venezuela untuk menetralisasi atau menghilangkan siapa saja yang dicurigai menentang Presiden Nicolas Maduro, khususnya di daerah-daerah miskin.
“Penguasa di tingkat tertinggi, termasuk Nicolas Maduro, tahu tentang tindakan publik dan mengerikan ini, serta tidak mengambil tindakan untuk mencegah atau menyelidikinya,” kata Amnesty.
Amnesty International mendesak Dewan HAM PBB untuk membentuk panel penyelidik dalam sesinya bulan depan, serta minta Pengadilan Kejahatan Internasional di Den Haag mempertimbangkan tindakan terhadap pemerintahan Maduro.
Tag
Berita Terkait
-
Intelijen Tahan Wakil Pemimpin Oposisi Venezuela
-
Venezuela Keluarkan Perintah Penangkapan Pemimpin Oposisi
-
Disokong AS, Kaum Kaya Venezuela Kudeta Presiden Sosialis Maduro
-
Peru Usir Puluhan Migran Venezuela karena Identitas Palsu
-
9 Agenda Prioritas Penanganan HAM untuk Jokowi dan Prabowo, Ada soal LGBT
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terkini
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York
-
Neraka 'Online Scam' ASEAN, Kemiskinan Jadi Umpan Ribuan WNI Jadi Korban TPPO