Suara.com - Seorang laki-laki yang dilaporkan mengatakan kepada tim penyelidik bahwa ia datang ke Mall of America “guna mencari seseorang guna dibunuh,” pada hari Selasa (14/5/2019) mengaku bersalah karena telah melempar bocah laki-laki 5 tahun dari balkon lantai tiga pusat perbelanjaan itu. Ia menghadapi ancaman hukuman penjara 19 tahun.
Emmanuel Aranda, yang berasal dari Minneapolis, Amerika Serikat mengaku bersalah atas percobaan pembunuhan berencana tingkat pertama yang dilakukannya pada 12 April lalu.
Anak laki-laki yang dilemparnya dari lantai tiga itu menderita cedera kepala serius dan patah tulang di beberapa bagian tubuh, tetapi selamat.
Aranda yang berusia 24 tahun, akan dijatuhi vonis pada 3 Juni mendatang. Dalam sidang sebelumnya tim jaksa menyatakan akan mengenakan dakwaan tambahan lain yang memungkinkan tambahan hukuman satu tahun penjara. Jaksa Ann Townsend mengatakan keluarga anak laki-laki itu mendukung hal tersebut.
Aranda ditangkap tak lama setelah melakukan serangan itu, ketika ia sedang menunggu untuk naik kereta api di dalam pusat perbelanjaan itu, dan polisi mengatakan ia segera mengakui perbuatannya.
Dalam pengaduan pidana yang diajukan segera setelah serangan itu, Aranda mengatakan kepada polisi bahwa ia marah setelah ditolak seorang perempuan di pusat perbelanjaan itu dan sedang mencari seseorang untuk dibunuhnya ketika datang ke sana.
Sebelum melakukan serangan April lalu, Aranda pernah dijatuhi dua vonis lain pada tahun 2015, yang juga karena melakukan serangan di pusat perbelanjaan. Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Aranda telah diperintahkan untuk menjalani evaluasi dan perawatan psikologis setelah kedua serangan itu.
Pengacara Aranda, Paul Sellers, sebelumnya mengatakan Aranda pernah diadili di pengadilan untuk kesehatan mentalnya, tetapi setelah sidang hari Selasa ini ia yakin Aranda cukup kompeten secara mental untuk melanjutkan kasus percobaan pembunuhan ini.
“Ia jelas kompeten. Saya tidak mungkin mengajukan permohonan banding jika ia tidak kompeten,” ujar Sellers sebagaimana dikutip dari VOA, Rabu (15/5/2019).
Baca Juga: AS Tangkap 50 Orang Terkait Sindikat Penipuan Pernikahan
Ditambahkannya, merupakan keputusan Aranda “100 persen” untuk mengaku bersalah terhadap gugatan pidana yang diajukan. “Ia datang ke sidang pengadilan dan mengaku bertanggungjawab penuh.”
Selama sidang pengadilan Aranda berbicara pelan, dengan hanya menjawab ya atau tidak atas pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Anak laki-laki berusia lima tahun yang dilempar Aranda dari ketinggian 12 meter itu menderita cedera kepala serius dan patah tulang di beberapa bagian tubuhnya.
Otorita berwenang tidak merilis namanya dan mengatakan keluarganya minta publik menghormati privasi mereka. Keluarga anak malang itu akhir April lalu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ia kini sudah sadarkan diri dan tidak lagi berada dalam kondisi kritis.
Keluarga itu pada hari Senin (13/5) mengatakan masih melanjutkan proses pemulihan anak laki-laki tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD