Suara.com - Setelah kamerawan Vebry Jems, kini giliran reporter KompasTV yang menjadi bahan perbincangan warganet. Dalam laporan langsung aksi 22 Mei kemarin, siaran langsung KompasTV di YouTube dipenuhi dengan nama seorang reporter, Cindy Permadi.
Sangat banyak warganet yang menyebut nama 'Cindy' di kolom live chat kanal YouTube KOMPASTV sejak Rabu (22/5/2019) siang hingga malam.
Beberapa dari mereka pun ada yang kebingungan karena tak tahu siapa Cindy yang dimaksud. Setelah ditelusuri, ternyata ia adalah Cindy Permadi, wanita jurnalis KompasTV.
Potongan videonya saat melaporkan kerusuhan 22 Mei bahkan diunggah ke YouTube dengan berbagai judul oleh warganet. Ada yang menyebutnya mendadak viral, pemersatu bangsa, bikin gagal fokus, reporter cantik, bikin suasana jadi adem, dan sebagainya.
Tak hanya itu, tagar untuk Cindy Permadi pun berhamburan di media sosial, antara lain #SaveCindy, #CindyForever, #AksiBelaCindy, #CindyPemersatuBangsa, hingga #Cindydimana.
Cindy Permadi diketahui bertugas melaporkan langsung situasi di sekitar Asrama Brimob, Rabu (22/5/2019) siang, setelah sebelumnya, pada dini hari hingga menjelang pagi, terjadi demo anarkistis di daerah Petamburan, Tanah Abang, Jakarta.
Wanita berambut pendek dan berkacamata itu seolah memberikan kesejukan di tengah panasnya aksi unjuk rasa di Jakarta.
Salah satu videonya, yakni yang diunggah kanal YouTube Vicky Indonesia, dibanjiri komentar pujian untuk Cindy Permadi.
"Cindy itu short hair + kacamataan. Cantik + jurnalis. Mungkin itu yang dicari orang," komentar seorang warganet.
Baca Juga: Asrama Brimob Petamburan Kembali Tegang, Massa Lempari Petasan ke Warga
"Cindy sang pemersatu bangsa..." tambah yang lain.
"Terima kasih Cindy. Setidaknya kolom komentar damai gara-gara Mbak Cindy wkwk," timpal lainnya.
Tag
- # Reporter
- # Jurnalis
- # Wartawan
- # awak media
- # 22 mei
- # Jakarta Kerusuhan 22 mei
- # Jakarta Rusuh 22 Mei
- # aksi 22 Mei
- # aksi 22 mei 2019
- # aksi 22 mei ricuh
- # ancaman teror 22 mei
- # demo 22 Mei 2019
- # demo 22 mei bawaslu
- # kerusuhan 22 Mei
- # pengamanan aksi 22 mei
- # rusuh aksi 22 mei 2019
- # viral
- # asrama brimob
- # asrama brimob petamburan
Berita Terkait
-
Pos Polisi Sabang Habis Dibakar Pendemo 22 mei, Ada Coretan "Biadab"
-
Mabes Polri Imbau Masyarakat Jauhi Jalan MH Thamrin Dekat Gedung Bawaslu
-
Korban Kerusuhan 22 Mei Bertambah, Total 3 Pendemo Tewas di RSUD Tarakan
-
Viral, Ini Sosok Kamerawan yang Celananya Melorot saat Liputan 22 Mei
-
Liputan 22 Mei, Celetukan Kamerawan Jadi Viral: Benerin Celana Dulu Bang
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis