Suara.com - Mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf menyerukan soal referendum Aceh atau memisahkan diri dari Indonesia. Merespon hal tersebut, Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menegaskan kalau Aceh sudah menjadi harga mati menjadi bagian dari NKRI.
Sandiaga menghormati dengan kekecewaan masyarakat Aceh karena melihat adanya ketidakadilan dalam pelaksanaan pemilu. Akan tetapi, menurut Sandiaga, referendum bukanlah yang harus diambil sebagai jalan akhir.
"Saya sangat tegas masalah itu, Aceh bagian dari NKRI dan tentunya kita hormati kekecewaan kerisauan dari masyarakat Aceh, tapi harus berdialog, kita jangan bentur-benturkan," kata Sandiaga di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2019).
Sandiaga kemudian mengungkit perjuangan warga Aceh yang turut andil dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Menurutnya banyak pahlawan-pahlawan berasal dari Aceh yang susah payah ingin memerdekakan Indonesia.
Apalagi, ia mengetahui banyak masyarakat Aceh yang juga sudah berkomitmen terhadap persatuan NKRI.
Terkait dengan pernyataan Muzakir, Sandiaga meminta seluruh pihak untuk tidak mengambil di luar proporsi pernyataannya tersebut. Menurutnya yang terpenting adalah berkomunikasi sehingga keresahan dari masyarakat Aceh bisa dibicarakan tanpa perlu adanya referendum.
"Kita dudukan dan kita sangat yakin bahwa NKRI itu final sudah harga mati kita pastikan persatuan dan kesatuan, kita bisa, kita pertahankan," tegasnya.
Untuk diketahui, Muzakir Manaf alias Mualem menyerukan masyarakat Aceh melakukan referendum atau jajak pendapat. Pilihannya, mau tetap di Indonesia atau lepas dan jadi negara baru.
Muzakir Manaf merupakan mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka atau GAM yang saat ini menjadi Ketua Umum Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh (PA). Muzakir Manaf juga pernah menjadi Wakil Gubernur Aceh.
Seruan referendum itu dikatakan Muzakir Manaf alias Mualem dalam sambutannya pada peringatan ke-9 (3 Juni 2010-3 Juni 2019), wafatnya Wali Negara Aceh, Paduka Yang Mulia Tengku Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin (27/5/2019) malam.
Baca Juga: Gerindra Aceh Dukung Seruan Referendum Eks Panglima GAM
“Alhamdulillah, kita melihat saat ini, negara kita di Indonesia tak jelas soal keadilan dan demokrasi. Indonesia diambang kehancuran dari sisi apa saja. Itu sebabnya, maaf Pak Pangdam, ke depan Aceh kita minta referendum saja," ujar Mualem yang disambut tepuk tangan dan yel yel "hidup Mualem".
Berita Terkait
-
Sandiaga Uno Akan Berlebaran di Amerika Serikat
-
Gerindra Aceh Dukung Seruan Referendum Eks Panglima GAM
-
Tarawih di Masjid At-Taqwa, Sandiaga Uno Diimami Hafiz Cilik Syekh Rasyid
-
Soal Seruan Referendum, Rektor UIC: Aceh Merdeka, Indonesia Punah
-
Demokrat: Pemerintah Jangan Abai soal Seruan Referendum di Aceh
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pramono Anung soal WFA Akhir Tahun: Pelayanan Publik Tetap Jalan, Petugas Frontline Wajib Masuk
-
Tak Cuma Halau Banjir Rob, Pramono Anung Mau Sulap Tanggul Ancol Jadi Spot Wisata Baru
-
SPPG Dorong Efisiensi Produksi Massal dan Perkuat Ekonomi Pangan Lokal
-
Polda Metro Jaya Ungkap Jaringan Uang Palsu USD dan SGD, Ribuan Lembar Disita
-
Pemerintah Bangun SPPG sebagai Dapur Modern untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis
-
BPOM Ingatkan Risiko Pangan Bermasalah, Ini Tips Aman Memilih Hampers Natal
-
BPOM Ungkap Peredaran Pangan Ilegal dan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Nilainya Capai Rp 42 Miliar
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang