Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain atau disapa Tengku Zul kembali menjadi sasaran risakan atau bullying warganet. Kali ini Tengku Zul dirisak lantaran memberikan penjelasan berbeda mengenai prestasi yang pernah diraihnya sendiri.
Seorang warganet Twitter dengan akun @narkosun01 mengunggah foto tangkapan layar Tengku Zul menjawab pertanyaan seorang warganet. Pernyataan yang diberikan oleh Tengku Zul tersebut berbeda dengan pernyataan serupa yang pernah disampaikannya pada 2017 lalu.
"Dulu ngaku juara MTQ umur 11 tahun. Sekarang ngaku juara MTQ umur 8 tahun. Yang bener umur berapa pak @ustadtengkuzul?" tanya warganet seperti dikutip Suara.com, Senin (10/6/2019).
Warganet tersebut mengunggah dua foto tangkapan layar. Foto pertama tampak Tengku Zul membalas cuitan warganet lain yang menyebut bila ia menjadi juara MTQ diusia 11 tahun.
"Ini pengarang ngawur lucu! Usia 11 tahun saya sudah juara MTQ Kota Medan dan diutus pada MTQ Provinsi Sumatera Utara dan Aceh di TVRI Medan," kata Tengku Zul pada 31 Maret 2017.
Dalam unggahan foto tangkapan layar kedua, tampak Tengku Zul kembali memberikan argumen mengenai kemenangannya menjadi juara MTQ. Namun, usia yang disebutkan oleh Tengku Zul berbeda dengan cuitan pada 2017 lalu.
"Tiba-tiba jadi ustaz? Salah nak, ayah Naen belajar ngaji usia 4 tahun, usia 8 tahun juara MTQ tingkat Kota Medan dan mewakili Medan di MTQ tingkat SUmut usia 9 tahum. Ngajar Madrasah Muhammadiyah Tanjung Sari usia 16 tahun dan terus mengaji sampai sekarang dengan guru-guru tua," ungkap Tengku Zul pada 7 Juni 2019.
Perbedaan penjelasan tersebut pun menjadi sorotan warganet. Banyak warganet yang menilai Tengku Zul terlah terjebak dengan kebohongan yang dibuatnya sendiri.
Dari hasil penelusuran Suara.com, MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) sudah ada di Indonesia sejak 1940-an. Namun, MTQ baru dilembagakan secara nasional pada 1968. MTQ pertama diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan pada 1968.
Baca Juga: Jelang Sidang Sengketa Pemilu, Wiranto: Aparat Siaga Penuh Jaga Ibu Kota
"Udah mulai pikun atau banyak bohong," kata @baktinegeri01.
"Bukti sahih, kalau sudah sekali berbohong maka akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Hal ini akan terus berulang sampai sadar dan berhenti bohong," ujar @ukurjalan19.
"MTQ nasional pertama kali diadakan tahun 1968 sedangkan Ayah Naen lahir 1949," ungkap @cecepst.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Sukses Intervensi Penurunan Stunting, Gubernur Ahmad Luthfi Terima Penghargaan Kemenkes
-
Kepala BGN Kena 'Sentil' Komisi IX DPR Soal Proses Pengajuan Tambahan Anggaran ke Kemenkeu
-
KPK Usut Hasil Sewa Apartemen Lukas Enembe, Kemana Mengalir Dana Korupsi Papua Rp1,2 T?
-
Program SMK Go Global Dimulai Akhir Tahun, Pemerintah Kirim Lulusan SMA/SMK Kerja ke Luar Negeri
-
Arab Saudi Catat Lonjakan Wisatawan, Target 150 Juta Turis 2030 Dicanangkan
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Tinggal Hanya dengan Ayah, Ibu Bekerja di Luar Negeri, Kesepian Jadi Pemicu?
-
Menkeu Purbaya Mendadak Banjir Karangan Bunga: Ompreng MBG dari China Bikin Produsen Lokal Menjerit!
-
Segera Sidang, JPU KPK Limpahkan Perkara Eks Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting Dkk ke PN Medan
-
Komnas HAM Dorong Revisi UU untuk Atasi Pelanggaran HAM, Diskriminasi, dan Kekerasan Berbasis Gender
-
Anggaran Subsidi Pangan Dipangkas, PAN: Anak Buah Gubernur Berbohong Warga Tak Suka Daging dan UHT