Suara.com - Belakangan ini, ajakan Presiden Joko Widodo agar pemilihnya mengenakan baju putih saat pemungutan suara 17 April 2019 silam, diungkit kembali oleh Tim Hukum Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Ketua tim kuasa hukum mereka, Bambang Widjojanto menuding ajakan Jokowi tersebut mengandung unsur kecurangan. Soalnya, imbuh Bambang, hal tersebut bisa memecah belah pemilih.
"Bukan hanya berbahaya menimbulkan pembelahan di antara pendukung, tetapi juga nyata-nyata telah melanggar asas Rahasia dalam Pilpres 2019. Harusnya Capres Paslon 01, yang juga Presiden Petahana, paham betul bahwa memilih dalam pemilu dilindungi dengan asas kerahasiaan," kata Bambang saat menyampaikan gugatan di sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi, Jumat (14/6/2019) silam.
Menurut Bambang, ajak Jokowi itu terstruktur, sistematis dan masif serta merupakan kecurangan pemilu. Karena itu, Bambang menuntut Jokowi dan Maruf Amin didiskualifikasi dari Pilpres 2019.
"Karenanya sudah sepatutnya Paslon 01 didiskualifikasi sebagai pasangan calon peserta Pilpres 2019," tegasnya.
Nah bagaimana bentuk ajakan Jokowi tersebut?
Ajakan Jokowi
Ajakan itu salah satunya terlontar dari mulut Jokowi dalam orasi politik di Lapangan Ahmad Kirang, Mamuju, Sulawesi Barat, 29 Maret 2019 silam. Dia mengajak masyarakat untuk tidak golput.
"Apa yang ingin saya sampaikan, jangan sampai pemilu yang menghabiskan triliunan rupiah, partisipasi masyarakat tidak banyak. Harus kita ajak masyarakat untuk berbondong-bondong ke TPS,” ujar Jokowi.
Baca Juga: Polisi Siap Tilang Bocah yang Kendarai Motor saat PPDB
Kemudian, dia mengajak masyarakat untuk datang berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara (TPS) mengenakan baju putih. Menurut dia, kostum putih menjadi ciri khasnya dan Maruf Amin.
"Biar ingat ke TPS pakai baju putih. Coblos pakai baju putih," kata Jokowi.
Bukan hanya Jokowi, ternyata Sandiaga Uno, calon wakil presiden nomor urut 2, juga sempat mengimbau masyarakat untuk mengenakan baju putih di hari pencoblosan 17 April.
Imbauan Sandiaga
Ketika itu, Sabtu 30 Maret 2019, Sandiaga Uno menganjurkan pada tanggal 17 April saat pencoblosan, agar masyarakat menggunakan baju putih ke TPS.
Anjuran tersebut lebih dilontarkan Sandiaga Uno sebagai tanggapan dari ajakan Presiden Jokowi dan agar pendukung kedua kubu tidak terkotak-kotak.
Berita Terkait
-
Jokowi Bocorkan Sosok yang Berpotensi Jadi Menteri di Kabinet Baru
-
Tak Kuat, Adian Napitupulu: Jadi Menteri di Era Jokowi Capek Bos
-
21 Tahun Reformasi, Jokowi: Saya Belum Lihat Aktivis 98 Jadi Menteri
-
Persoalkan Posisi Ma'ruf Amin, Tim Prabowo: Anak Perusahaan Itu BUMN Juga
-
Tim Hukum Prabowo: Ma'ruf Amin Tak Pernah Menyangkal Sebagai Pejabat BUMN
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha