Suara.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait melontarkan pujian untuk filsuf sekaligus pengamat politik Rocky Gerung, Selasa (18/6/2019) kemarin, di program Catatan Demokrasi Kita tvOne.
Pria yang akrab disapa 'Arar' ini mengatakan bahwa Rocky Gerung telah menunjukkan penilaian objektifnya dalam diskusi tentang sidang sengketa Pilpres 2019 kemarin.
"Saya lihat hari ini Rocky Gerung sangat objektif," kata Maruarar Sirait.
"Biasanya bagaimana?" timpal presenter Andromeda Mercury.
Maruarar Sirait lalu menyebutkan, selama ini ia mengenal Rocky Gerung selalu condong ke kubu paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Namun menurutnya, kecenderungan itu tak lagi tampak dari Rocky Gerung. Sambil bergurau, dirinya menduga bahwa Rocky Gerung sudah tahu, sidang Perselihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) akan dimenangkan paslon 01 Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin.
"Biasanya di 02, tapi di diskusi ini agak lain. Dia berusaha.... Mungkin dia sudah tahu 01 akan menang," ujar Maruarar Sirait.
"Dia ini subjektifnya," sahut Rocky Gerung, terpingkal-pingkal
Kemudian Maruarar Sirait melanjutkan ungkapan apresiasinya untuk Rocky Gerung. Dirinya senang, tak ada ucapan kasar yang dilontarkan Rocky Gerung.
Baca Juga: Rocky Gerung Mau MK Jadi Mahkamah Akal Sehat: Adil Bukan Dengarkan 2 Pihak
"Kan boleh saling mengamati ya? Hari ini dia santun, ya kan? Saya enggak dengar dungu-dungu, enggak ada," katanya.
Rocky Gerung langsung menanggapi, "Karena enggak ada alasan saya dungu-dunguin Arar, kalau ada alasan, keluar juga."
"Jadi saya senanglah, hormat, kalau diskusi ini makin begini," imbuh Maruarar Sirait.
Berita Terkait
-
Haris Azhar Tolak Jadi Saksi Kubu Prabowo di Sidang MK Hari Ini
-
Saksi Agus Maksum Klaim 17,5 Juta DPT Bermasalah, KPU: Tak Ada Korelasinya
-
Dipuji Feri Amsari, Rocky Gerung Tertawa: Tapi Jangan Kaitkan dengan BW
-
Semprot Saksi Agus Maksum, Hakim MK Saldi Isra Ternyata Pendekar Hukum
-
BW Mencak-mencak, Tuding Hakim MK Remehkan Saksi karena Orang Kampung
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO