Suara.com - Yuliana Wali, balita berusia 1 tahun 8 bulan di Desa Titin Peninjau, Kecamatan Empanang, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, tewas dibunuh oleh Arman (40) yang sedang mengasuhnya.
Peristiwa tersebut terjadi Rabu (19/6) sekitar pukul 11.30 WIB di kompleks perkebunan kelapa sawit, tepatnya Divisi II PT Sentra Karya Manunggal, Dusun Piyam, Desa Titin Peninjau, Kecamatan Empanang, wilayah Kapuas Hulu.
"Korban tewas dengan tusukan pisau yang masih melekat di perut korban," ungkap Kasat Reskrim Iptu Siko kepada Antara di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (20/6/2019).
Siko menjelaskan, awal kejadian, orangtua korban yang bernama Ignatius Suri saat itu sedang bekerja pada perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Mereka lantas menitipkan anaknya untuk diasuh atau dijaga kepada pelaku. Arman sudah dianggap seperti keluarga sendiri, mengingat pelaku tinggal bersama-sama Ignatius selama delapan tahun.
Setelah melakukan aksinya membunuh korban, pelaku Arman melarikan diri. Namun dalam perjalanan, pelaku bertemu salah satu warga dan menyampaikan Yuliana Wali meninggal dan minta agar disampaikan kepada orangtua korban.
"Jadi pelaku sempat melarikan diri, setelah bertemu seorang warga pelaku mengatakan korban telah meninggal dan minta memberi kabar kepada orang tua korban," kata Kasat Reskrim.
Atas informasi itu, sejumlah warga yang sedang bekerja pada perusahaan sawit itu langsung pulang bersama orang tua korban.
Ternyata benar, bocah bernama Yuliana Wali itu tergeletak tak bernyawa dengan sebuah pisau dapur menancap di perut korban.
Baca Juga: Balita Dibunuh Ayah Tiri, Andai Ibu Tak Cabut Kesaksiannya....
“Setelah itu, pihak perusahan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Empanang dan dilakukan penangkapan terhadap pelaku, yang kemudian dibawa ke Polres Kapuas Hulu untuk proses hukum lebih lanjut," katanya.
Kasus tersebut saat ini ditangani Satreskrim Polres Kapuas Hulu.
Berita Terkait
-
Polisi Bongkar Jaringan Perdagangan Manusia Asal China di Pontianak
-
Unggul di Kalbar, Jokowi Semakin Melebarkan Jarak Dengan Prabowo
-
Usai Kabur dari RS Jiwa, Dinarto Tewas Gantung Diri di Lonceng Gereja
-
Kisah Satpam Lolos DPRD: Suka Talangi Transfer Uang hingga Dikenal Warga
-
Sehabis Aniaya Ayahnya Pakai Dodos, Matedi Tewas Membusuk di Kebun Sawit
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram